5 Jenis Tes Depresi sebagai Tahapan untuk Mendiagnosis

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
10 Maret 2024 23:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis tes depresi. Sumber: SHVETS production/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis tes depresi. Sumber: SHVETS production/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada dasarnya, diagnosis depresi dilakukan oleh dokter sehingga setiap individu dilarang untuk melakukannya sendiri. Adapun salah satu jenis tes depresi untuk mendiagnosisnya adalah tes pencitraan.
ADVERTISEMENT
Khawarizmi dan Triayudi dalam Diagnosa Depresi Pada Mahasiswa Menggunakan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining menyebutkan bahwa diagnosis depresi adalah hal yang perlu dilakukan dokter.
Untuk mengetahui apa saja jenis tes depresi tersebut, simak selengkapnya di artikel berikut.

Jenis Tes Depresi

Ilustrasi jenis tes depresi. Sumber: cottonbro studio/pexels.com
Depresi adalah jenis gangguan mental yang memerlukan diagnosis dokter untuk menyatakan bahwa seseorang mengidapnya. Seseorang yang mengidap depresi umumnya akan mengalami kesedihan mendalam.
Untuk mendiagnosis gangguan mental ini, terdapat beberapa tes yang perlu dilakukan. Adapun beberapa jenis tes depresi adalah sebagai berikut.

1. Pemeriksaan Fisik

Salah satu jenis tes depresi adalah melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa sejumlah kondisi yang mungkin kamu alami, seperti fokus pada sistem endokrin serta neurologis.
Pasalnya, masalah pada sistem tersebut bisa menunjukkan gejala depresi klinis. Adapun sejumlah gangguan endeokrin yang berkaitan dengan depresi, yaitu penyakit Cushing, hipotiroidisme, serta hipertiroidisme.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, gangguan neurologis yang berhubungan dengan depresi adalah trauma, stroke, multiple sclerosis, hingga tumor sistem pusat saraf.

2. Tes Pencitraan

Jenis tes depresi berikutnya adalah tes pencitraan. Beberapa hal yang dilakukan ketika tes pencitraan, yaitu:

3. Tes Laboratorium

Jenis tes depresi selanjutnya adalah tes laboratorium. Tes ini dilakukan melalui pengambilan darah untuk mengecek kondisi medis yang mungkin saja menimbulkan depresi.
Melalui tes laboratorium ini, dokter bisa memeriksa anemia, kadar kalsium, vitamin D, hingga hormon lainnya.

4. Tes Skrining Depresi

Jenis tes depresi lainnya adalah melakukan skrining depresi untuk mengukur keparahannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dilakukan.
ADVERTISEMENT

5. Evaluasi Psikiatri

Jenis tes depresi yang terakhir adalah melakukan evaluasi psikiatri. Hal ini dilakukan dokter untuk mendiskusikan suasana hati pasien serta pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dokter bisa jadi menggunakan kuesioner untuk mendiagnosis depresi pada pasien. Melalui kuesioner ini, dokter akan lebih memahami suasana hati pasiennya.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai berbagai jenis tes depresi yang dilakukan untuk mendiagnosisnya. [ENF]