Konten dari Pengguna

5 Penyebab Anak Selalu Melawan Orang Tua yang Kerap Tak Disadari

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
7 Maret 2024 19:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa anak selalu melawan orang tua. Foto: Izzy Park/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa anak selalu melawan orang tua. Foto: Izzy Park/Unsplash
ADVERTISEMENT
Mengapa anak selalu melawan orang tua? Penyebabnya cukup beragam. Bisa jadi karena pola asuh yang kurang tepat atau contoh yang buruk dari orang tua.
ADVERTISEMENT
Inilah berbagai alasan mengapa anak selalu melawan orang tua yang harus dipahami.

Mengapa Anak Selalu Melawan Orang Tua?

Ilustrasi mengapa anak selalu melawan orang tua. Foto: Idzard Schipof/Unsplash
Seperti dilansir dari situs cimahikota.go.id, disebutkan bahwa setiap orang tua menginginkan anak tumbuh menjadi pribadi yang santun serta penurut. Dengan demikian, tugas orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak bakal lebih ringan.
Akan tetapi, terkadang harapan hanya tinggal harapan. Anak justru tumbuh menjadi sosok pemberontak dan terus berusaha melawan orang tua. Jadi, mengapa anak selalu melawan orang tua? Inilah sederet alasannya yang sering tidak disadari:

1. Tidak Bisa Menjadi Teladan

Anak merupakan peniru ulung. Mereka layaknya spons yang siap menyerap apa saja yang dilihatnya. Perilaku anak yang suka melawan orang tua bisa disebabkan oleh orang tua sendiri.
ADVERTISEMENT
Mungkin orang tua selalu bertengkar di hadapan anak dan secara tak langsung memberi contoh bagaimana cara melawan. Selain itu, bisa juga karena orang tua kerap melawan kakek dan nenek. Sikap inilah yang diserap lantas ditiru oleh anak.

2. Komunikasi Kurang Tepat

Komunikasi antara orang tua dan anak yang tidak efektif, sering memicu terjadinya perselisihan yang berujung pada pemberontakan dari si kecil.
Beberapa faktor penyebabnya antara lain kesalahan dalam pemilihan kata maupun intonasi, kebiasaan orang tua yang senantiasa menyalahkan anak, hingga topik obrolan yang tidak nyambung akibat perbedaan generasi.

3. Kesalahan Pola Asuh

Orang tua sebaiknya melakukan introspeksi sebelum menyalahkan anak. Renungkan, apakah pola asuh yang diterapkan pada anak sudah benar atau justru menjadi cikal bakal tumbuhnya sikap melawan dalam diri anak.
ADVERTISEMENT
Umumnya anak yang selalu melawan orang tua dididik dengan cara otoriter. Orang tua enggan berkompromi dan menuntut anak mengikuti semua ucapannya tanpa banyak protes.
Di sini orang tua merasa paling tahu segalanya. Padahal sikap otoriter yang ditunjukkan justru membuat anak tertekan dan tumbuh menjadi pemberontak.
Selain itu, orang tua yang selalu memanjakan anak juga membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang suka melawan. Hal ini karena anak terbiasa mendapatkan keinginan dengan mudah, sehingga saat apa yang diinginkan tak terpenuhi, mereka cenderung marah atau tantrum.

4. Pengaruh Lingkungan

Selain keluarga, lingkungan sekitar atau pergaulan anak juga dapat membawa pengaruh negatif bagi anak. Tak heran bila ada anak yang dibesarkan dengan pola asuh tepat, lantas bersikap buruk hingga melawan orang tua. Ini bisa jadi buah dari pergaulan atau pengaruh teman-temannya.
ADVERTISEMENT

5. Tidak Memahami Kondisi Anak

Sebelum menyuruh, orang tua sebaiknya memahami anak. Apakah anak tampak lelah atau sibuk mengerjakan sesuatu yang lain. Jika anak terlihat lelah maupun sibuk, sebaiknya tunda untuk menyuruh mereka.
Tunggulah beberapa saat hingga situasi kondusif. Namun, bila keperluan sangat urgent, orang tua dapat menyuruh anak dengan bahasa yang baik dan tak terkesan memaksa.
Demikian beberapa alasan mengapa anak selalu melawan orang tua yang kerap tidak disadari. Sebelum menyalahkan anak, sebaiknya orang tua melakukan introspeksi dan berusaha untuk memahami anak terlebih dahulu. (DN)