5 Penyebab Shopaholic yang Harus Diketahui

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
2 November 2023 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab shopaholic. Foto: Heidi Fin/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab shopaholic. Foto: Heidi Fin/Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Shopaholic merujuk kepada seseorang yang tak mampu mengendalikan keinginan untuk berbelanja. Ada berbagai faktor penyebab shopaholic yang harus diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Mari kenali berbagai penyebab shopaholic agar tidak menjadi candu belanja yang merugikan diri sendiri serta orang lain.

Mengenal Ragam Penyebab Shopaholic

Ilustrasi penyebab shopaholic. Foto: Jacek Dylag/Unsplash
Terdapat berbagai faktor penyebab shopaholic yang perlu diketahui. Dilansir dari elib.unikom.ac.id, penyebab seseorang menjadi gila belanja bisa berasal dari diri sendiri, pengaruh keluarga, atau lingkungan pergaulan.
Kebiasaan negatif ini ditandai dengan perasaan puas dan senang ketika bisa membeli apa saja hingga ketidakmampuan mengontrol diri sewaktu berbelanja.
Berikut penyebab shopaholic yang patut diketahui:

1. Menganut Gaya Hidup Hedonis

Para shopaholic kebanyakan menganut gaya hidup hedonis atau materialistis yang menganggap bahwa manusia merupakan human having. Hal ini berarti, seseorang cenderung memandang orang lain berdasarkan apa yang dimiliki (mobil, rumah, atau aset lainnya).
Adanya pandangan tersebut menyebabkan orang merasakan kecemasan, terus menerus kekurangan, hingga termotivasi untuk mengejar kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT

2. Rendahnya Kepercayaan Diri

Seseorang menjadi shopaholic juga bisa disebabkan oleh tingkat kepercayaan diri yang rendah. Belanja merupakan cara meningkatkan rasa percaya diri atau harga diri seseorang. Ini termasuk karakteristik umum yang dimiliki pribadi shopaholic.

3. Masalah Emosional

Penyebab shopaholic berikutnya yaitu masalah emosional. Pecandu belanja rentan mengalami kecemasan serta depresi. Aktivitas membeli barang berlebihan kerap dipakai untuk membangkitkan semangat, kendati bersifat sementara.

4. Tuntutan Pergaulan

Kebiasaan belanja berlebih bisa muncul karena tuntutan pergaulan. Oleh sebab itu, hindari pergaulan yang dapat memicu menjadi shopaholic.
Salah satunya adalah menjauhi teman-teman yang hobi berbelanja atau menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.

5. Tergiur Iklan

Banyaknya iklan di berbagai media pun mampu mengubah pandangan seseorang terhadap kebiasaan belanja. Hal ini karena kebanyakan dari iklan tersebut menggambarkan gaya hidup hedonis atau konsumtif bisa menjadi sarana melepaskan diri dari tekanan maupun stres.
ADVERTISEMENT
Demikian beberapa penyebab shopaholic yang perlu diketahui. Kebiasaan ini telah menjadi gaya hidup negatif yang patut dihindari. (DN)