Konten dari Pengguna

5 Perbedaan OCD dan OCPD yang Sering Dikira Sama

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
25 Februari 2024 22:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perbedaan OCD dan OCPD. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perbedaan OCD dan OCPD. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Perbedaan OCD dan OCPD dapat dilihat dari berbagai aspek. Meski demikian, masih banyak orang yang beranggapan bahwa keduanya sama.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Ajar Psikiatri, obsessive compulsive disorder (OCD) merupakan gangguan yang disertai gejala obsesi yang terjadi berulang kali dan dapat mengakibatkan suatu keadaan yang berat bagi yang mengalaminya.
OCD seringkali dianggap sama dengan OCPD, padahal keduanya berbeda. Apa saja perbedaannya?

Perbedaan OCD dan OCPD

Ilustrasi Perbedaan OCD dan OCPD. Sumber: Unsplash
Berikut ini berbagai perbedaan OCD dan OCPD:

1. Tekanan Emosi

Saat tidak melakukan suatu aktivitas secara berulang, pengidap OCD akan merasa tidak nyaman, gelisah, sampai cemas berlebihan. Tekanan emosi tersebut terjadi karena pola pikir yang terbentuk di otak.
Sedangkan, pengdap OCPD sangat menikmati waktu yang dimiliki saat mengatur, mengerjakan, sampai menyempurnakan segala hal. Dengan demikian mereka merasa lebih tenang dan puas.

2. Kemunculan Gejala

Perbedaan OCD dan OCPD berikutnya adalah pada kemunculan gejala. Gejala OCD muncul sata pengidap mempunyai obsesi atau rasa khawatir tertentu. Misalnya mereka terus mencuci tangan ketika khawatir terpapar kuman dari luar rumah.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, pengidap OCPD tampak menyatu dengan kepribadian dan tidak mempunyai perilaku khas. Gejalanya berupa perfeksionis yang dapat muncul kapanpun dengan tidak adanya pemicu.

3. Kesadaran

Mereka yang menglami OCD menyadari kondisi obsesi atau tindakan berulang yang dilakukan. Pasalnya, tindakan tersebut terasa sangat mengganggu aktivitasnya. Meski demikian, pengidapnya menyangkal bahwa apa yang dialaminya adalah gangguan kesehatan mental.
Berbeda dengan pengidap OCD, pengidap OCPD sadar mengenai sikap yang dilakukan namun mereka menganggap kondisi mereka adalah wajar karena standar perfeksionisme yang teelalu tinggi.

4. Tujuan

Perbedaan OCD dan OCPD berikutnya dapat dilihat dari tujuan yang berbeda. Para pengidap OCD cenderung melakukan aktivitas berulang dengan tujuan meringanan rasa cemas dan obsesi yang dirasakan.
Sedangkan, pengidap OCPD melakukan aktivitas secara perfeksionis dan detail untuk meningkatkan efisiensi. Hal ini mereka lakukan supaya tidak bekerja dua kali.
ADVERTISEMENT

5. Dampak Produktivitas

Pengidap OCD cenderung kehabisan waktu akibat melakukan aktivitas berulang secara berkali-kali. Adanya obsesi yang mereka miliki akan berdampak pada aktivitas sehari-hari yang terhambat.
Sedangkan, pengidap OCPD masih dapat produktif dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari. Pasalnya, mereka hanya melakukan suatu aktivitas satu kali namun memastikan hasilnya benar-benar semputna.
NAh itu dia sekilas epmbahsan mengenai perbedaan OCD dan OCPD yang penting dipahami.(LAU)