Konten dari Pengguna

5 Pertanyaan tentang Pernikahan yang Sering Diajukan

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
3 Maret 2023 12:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pertanyaan tentang Pernikahan. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertanyaan tentang Pernikahan. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ada beberapa pertanyaan tentang pernikahan yang sering terdengar. Bagaimana tidak, pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam hidup yang harus dijalani sehingga banyak orang merasa harus mempersiapkan sebelum waktunya tiba.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, dalam artikel ini terdapat 5 pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai pernikahan.

Mengenal Pernikahan

Menurut seorang ahli bernama Thalib (1990), pernikahan merupakan perjanjian suci yang sangat kokoh dan kuat untuk hidup bersama yang sah di antara laki-laki dan perempuan sehingga dapat mengharapkan pembentukan keluarga yang kekal, saling santun menyantuni, kasih mengasihi, tenteram, juga bahagia.
Sedangkan, Dunvall dan Miller (2012) menyatakan bahwa pernikahan adalah adanya suatu hubungan yang sah antara pria dan wanita dengan melibatkan hubungan seksual yang saling melengkapi sehingga mampu mengetahui tugas masing-masing.
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 terdapat pernyataan bahwa "Pernikahan ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa".
ADVERTISEMENT

5 Pertanyaan tentang Pernikahan yang Sering Diajukan

Ilustrasi Pertanyaan tentang Pernikahan. Sumber: Unsplash
Berikut ini beberapa pertanyaan mengenai pernikahan yang sering diajukan.

1. Apakah Umur Memengaruhi Kematangan Seseorang untuk Menikah?

Sebenarnya, antara usia dengan kematangan seseorang sangat berhubungan. Semakin bertambah usia, psikologis dan fisiologis pun turut semakin matang. Kematangan tersebut dapat berupa berpikir logis, kemampuan mengendalikan dorongan, hingga kemampuan pengambilan keputusan.
Menurut ilmu psikologi, usia dewasa awal berada dalam rentang usia 18 tahun hingga 40 tahun. Berbagai penelitian mengatakan bahwa usia ideal untuk menikah adalah antara 20 hingga 30 awal. Selain usia, terdapat faktor lain pula yang akan memengaruhi kematangan, yaitu pola asuh, ekonomi, pendidikan, hingga lingkungan sosial.

2. Bagaimana Persiapan Menikah yang Tepat?

Disamping segala persiapan pernikahan, aspek psikologis adalah hal yang paling penting. Perlu diketahui bahwa jika seseorang telah menikah maka ia tidak sendiri lagi. Ada berbagai tanggung jawab yang harus diembannya, seperti moral, agama, hingga finansial.
ADVERTISEMENT
Inilah mengapa baik calon suami maupun calon istri harus memahami dengan baik mengenai kewajiban dan hak terkait peran mereka dalam pernikahan. Selain psikologis, kemandirian finansial juga harus disiapkan oleh kedua calon mempelai.

3. Bagaimana Dampak Nikah Dini?

Menikah di usia muda tentu akan memberi dampak pada psikologis dan fisik. Jika menikah di bawah usia 18 tahun, maka peluang terkena permasalahan reproduksi semakin besar. Alasannya karena sisi fisiologis belum matang.
Selain itu, psikologis juga akan terkena dampak besar. Inilah mengapa kematangan emosional menjadi aspek penting untuk menjaga pernikahan. Apabila pernikahan dilakukan pada usia matang, maka seseorang lebih mudah mengatur perbedaan dalam diri pasangannya.

4. Apa Saja Faktor Keberhasilan Pernikahan?

Tidak ada pernikahan yang berjalan tanpa masalah. Untuk itu pasangan harus berjuang bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ada beberapa faktor keberhasilan dalam pernikahan. Pertama yaitu komunikasi. Komunikasi yang baik antara pasangan berpeluang menyelesaikan masalah dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kedua, yaitu adanya rasa hormat dan kepercayaan. Adanya kepercayaan akan membuat seseorang merasa aman untuk terbuka dan bersikap apa adanya pada pasangan mereka.

5. Apa Sebenarnya Tujuan Pernikahan?

Keputusan menikah tentu bukan hal sepele. Ada banyak tujuan mengapa seseorang memutuskan untuk menikah. Beberapa di antaranya adalah untuk mematuhi perintah Allah, meneladani Rasulullah, hingga menjaga kesucian.
Selain itu, ada pula berbagai tujuan pernikahan lainnya. Misalnya untuk memiliki keturunan, menciptakan kebersamaan, menambah persaudaraan, hingga menciptakan kebahagiaan untuk diri dan pasangan.
Demikian 5 pertanyaan tentang pernikahan yang sering diajukan. Sebelum memutuskan menikah memang sudah selayaknya seseorang memahami terlebih dahulu apa itu pernikahan. (LAU)