Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Pertimbangan Sebelum Bercerai agar Tidak Menyesal Kemudian
8 Maret 2024 19:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berbagai pertimbangan sebelum bercerai yang perlu dipikirkan adalah dampaknya terhadap kehidupan anak, kesiapan hidup seorang diri, sampai beban finansial yang dipikul.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui pertimbangan sebelum bercerai lainnya, simak ulasan di bawah ini.
Berbagai Pertimbangan Sebelum Bercerai yang Penting Diketahui
Perceraian ialah berakhirnya hubungan pernikahan dan terputusnya ikatan keluarga sebab salah satu atau kedua pihak saling meninggalkan, sehingga berhenti melakukan kewajiban masing-masing sebagai suami maupun istri. Demikian ulasan dalam situs mh.uma.ac.id.
Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan. Selain itu, perceraian pun harus memiliki cukup alasan. Sebagai contoh, adanya perzinahan yang dilakukan pasangan, penganiayaan, hingga kekerasan dalam rumah tangga. Sejatinya, didasari oleh alasan apapun, perceraian akan tetap meninggalkan luka di hati masing-masing.
Karena itu, berusahalah untuk mempertahankan pernikahan jika masalah yang dihadapi masih bisa diatasi bersama. Namun, bila hubungan sudah rumit dan tak kunjung menemukan solusi, perceraian menjadi pilihan terakhir.
ADVERTISEMENT
Inilah beberapa pertimbangan sebelum bercerai yang harus dipikirkan matang-matang oleh setiap pasangan:
1. Dampak terhadap Anak
Suami istri yang bertekad untuk mengakhiri pernikahan harus mempertimbangkan dampak perceraian bagi anak. Beberapa di antaranya, perasaan bersalah dalam diri anak yang berpikir perceraian terjadi karenanya, kehilangan rasa percaya diri, cita-cita, hingga batin yang senantiasa tak tenang.
Sebagai orang tua, kalian pun harus menjelaskan dengan baik tentang perceraian tersebut pada buah hati. Bicarakan pula perihal waktu kunjungan, hak asuh, dan sebagainya dengan mantan sehingga anak tetap mendapat kasih sayang kedua orang tuanya.
2. Kesiapan Hidup Sendiri
Sebelum memutuskan bercerai, tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar siap hidup sendiri? Menyandang gelar sebagai janda maupun duda? Lantas, mencoba menjalin hubungan baru dengan orang lain?
ADVERTISEMENT
Kesiapan hidup sendiri juga harus dipikirkan dengan matang. Tidak ada lagi teman berbagi cerita dan keluh kesah. Nantinya, semua beban hidup bakal dipikul sendiri.
3. Proses yang Melelahkan
Perceraian adalah proses yang melelahkan dan bisa berdampak serius terhadap kesehatan mental seseorang. Bukan hanya itu, setelah bercerai masih ada banyak hal yang perlu diurus mulai dari hak asuh, pemisahan aset, dan sebagainya.
4. Beban Finansial
Beban finansial jangka panjang paling terasa di sisi pria. Beberapa contohnya yaitu tagihan kartu kredit atas nama pribadi yang sebelumnya digunakan oleh pasangan, pembagian harta gono gini, hingga pemberian tunjangan pada anak. Hal ini juga perlu dipikirkan sehingga tidak selalu memilih perceraian sebagai jalan keluar terbaik.
5. Tidak Ada yang Mengurus
Ketika bercerai dari pasangan, wanita mungkin masih bisa tampil cantik dan terawat. Lain halnya dengan pria, terlebih bila selama pernikahan sudah terbiasa diurus semuanya oleh sang istri. Perceraian membuat mereka tidak ada yang mengurus, memikirkan segala keperluan sendiri, dan tentu hampa.
ADVERTISEMENT
Pertimbangan sebelum bercerai harus benar-benar dipikirkan secara matang. Perceraian bukan satu-satunya jalan keluar ketika pasangan dihadapkan pada persoalan. Berusahalah sekuat tenaga untuk menyelesaikan lebih dulu sebelum memutuskan berpisah. (DN)