Konten dari Pengguna

6 Akibat Anak Sering Dipukul dan Dimarahi yang Wajib Diketahui Orang Tua

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
12 Januari 2024 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi akibat anak sering dimarahi orang tua (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi akibat anak sering dimarahi orang tua (Pexels)
ADVERTISEMENT
Akibat anak sering dipukul dan dimarahi oleh orang tua dapat melahirkan efek jangka panjang yang serius terhadap perkembangan fisik, mental, dan emosional mereka.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, penting untuk menyadari dan memahami konsekuensi negatif dari tindakan tersebut, serta mencari alternatif yang lebih positif dalam mendisiplinkan anak.

Berbagai Akibat Anak Sering Dipukul dan Dimarahi

ilustrasi anak sering dimarahi orang tua (Pexels)
Dikutip dari buku Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga, terdapat beberapa faktor pendorong yang dapat membuat orang tua merasa perlu untuk memukul dan memarahi anak.
Hal itu termasuk stres, kurangnya keterampilan pengelolaan emosi, dan kurangnya pemahaman tentang metode pengasuhan yang efektif.
Memahami akar masalah ini sangat penting, agar orang tua dapat menghindari perilaku yang merugikan bagi anak.
Berikut ini beberapa akibat yang berpotensi timbul jika anak sering dipukul dan dimarahi oleh orang tua:

1. Rentan Terkena Gangguan Mental

Anak yang sering dipukul dan dimarahi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
ADVERTISEMENT
Lingkungan yang tidak aman dan penuh tekanan dapat merusak kesehatan mental anak.

2. Mengalami Trauma

Tindakan fisik dan verbal yang kasar dapat menyebabkan trauma pada anak. Trauma ini dapat memengaruhi perkembangan emosional dan psikologis mereka, bahkan hingga dewasa.

3. Mengalami Gangguan Perkembangan Otak

Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dan ketegangan yang disebabkan oleh perilaku kasar dapat memengaruhi perkembangan otak anak.
Ini dapat mengakibatkan gangguan kognitif dan kesulitan belajar yang dapat menyulitkan anak di masa depan.

4. Mengalami Kesulitan Bersosialisasi

Anak yang sering dipukul dan dimarahi mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial.
Rasa takut dan kecemasan dapat menghambat kemampuan mereka untuk bersosialisasi dengan teman sebaya.

5. Anak Bersikap Kasar

Pengalaman kasar yang didapatkan seorang anak tentunya dapat memengaruhi cara anak bereaksi terhadap stres.
Mereka mungkin menunjukkan perilaku agresif atau kasar terhadap orang lain sebagai respons terhadap trauma yang mereka alami.
ADVERTISEMENT

6. Mengalami Kesulitan dalam Belajar

Anak yang sering dipukul dan dimarahi cenderung mengalami kesulitan dalam belajar. Stres dan ketegangan dapat menghambat kemampuan mereka untuk fokus dan meresapi informasi dengan baik.
Siapa saja yang terhubung dengan anak-anak, penting untuk menyadari akibat anak sering dipukul dan dimarahi.
Sebaliknya, diperlukan pendekatan pengasuhan yang penuh kasih sayang dan pemahaman dalam membesarkan anak-anak.
Dengan demikian, orang tua dapat memastikan bahwa anak-anak mereka tumbuh dan berkembang dalam suasana yang sehat dan aman.