Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Aspek Kedewasaan yang Digunakan Ahli Psikologi
11 Agustus 2023 18:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kedewasaan bukan hanya perihal bertambahnya usia seseorang, melainkan juga kematangan emosional. Ada 6 aspek kedewasaan yang digunakan ahli Psikologi untuk mengukur tingkat kedewasaan seseorang. Hal tersebut diuangkapkan oleh M. Nurhadi dalam buku Pendidikan Kedewasaan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui aspek-aspek kedewasaan tersebut, simak uraian berikut ini.
6 Aspek Kedewasaan
Kedewasaan melibatkan berbagai aspek yang lebih kompleks daripada sekedar usia kronologis.
Ahli Psikologi telah mengidentifikasi enam aspek utama yang membentuk kedewasaan seseorang, antara lain.
1. Dewasa Secara Fisik atau Jasmani
Aspek ini mencakup perubahan fisik yang terjadi seiring bertambahnya usia. Selama masa dewasa, tubuh mengalami transformasi seperti pertumbuhan tinggi badan, berat badan yang seimbang, dan perkembangan organ reproduksi.
Proses pubertas juga menandai tahap ini. Dengan produksi sperma pada pria dan sel telur pada wanita. Untuk mendukung perkembangan fisik yang optimal perlu menjaga fisik dan asupan gizi.
2. Dewasa Secara Intelektual atau Kognitif
Dewasa secara intelektual berarti memiliki kemampuan untuk berpikir secara logis, menganalisis situasi rumit, dan memecahkan masalah dengan bijaksana.
ADVERTISEMENT
Pada tahapan ini, kemampuan berpikir kritis dan analitis yang berkembang, memungkinkan individu untuk mengatasi tantangan yang kompleks dalam kehidupan .
Memiliki daya tanggap yang tinggi terhadap informasi dan kemampuan membuat keputusan berdasarkan pemikiran yang rasional menjadi ciri penting dari kedewasaan intelektual.
3. Dewasa Secara Emosional
Dewasa secara emosional melibatkan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dan tepat.
Hal ini berarti mampu mengendalikan amarah, berpikir jernih dalam situasi sulit, dan menghadapi masalah dengan kepala dingin.
Seiring bertambahnya usia, individu cenderung lebih mampu mengelola perubahan hormon dan merespons emosi dengan cara yang lebih matang.
4. Dewasa Secara Sosial
Aspek kedewasaan sosial melibatkan kemampuan menjalin hubungan yang sehat dan saling menghargai dengan orang lain.
Individu yang dewasa secara sosial mampu berinteraksi tanpa memandang usia, pendidikan, atau status sosial.
ADVERTISEMENT
Dengan menjalin hubungan yang berdasarkan saling memberi tanpa mengambil atau memanipulasi, akan membawa dampak positif dalam masyarakat.
Memahami dan mengelola hubungan dengan diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan komunikasi menjadi kunci kesuksesan dalam aspek ini.
5. Dewasa Secara Moral dan Spiritual
Kedewasaan moral berhubungan erat dengan kemampuan membedakan antara benar dan salah serta bertindak sesuai dengan norma dan nilai-nilai masyarakat. Individu yang dewasa secara moral tidak perlu diarahkan untuk berperilaku baik.
Sedangkan kedewasaan spiritual mencakup hubungan baik dengan sesama manusia dan Sang Pencipta. Hal ini melibatkan ketaatan pada prinsip-prinsip moral dan kemampuan untuk bersyukur dalam segala situasi.
6. Dewasa Dalam Identitas Diri
Dewasa dalam identitas diri berarti memiliki pemahaman yang kuat tentang kelebihan dan kekurangan pribadi. Serta menerima diri apa adanya.
ADVERTISEMENT
Individu yang dewasa dalam identitas diri, mampu menghargai potensi diri dan memiliki keyakinan yang kokoh terhadap nilai-nilai pribadi.
Lebih daripada itu, kedewasaan merupakan hasil dari perkembangan yang holistik dalam berbagai aspek kehidupan. Setiap aspeknya saling terkait dan berkontribusi pada pembentukan individu yang matang, bijaksana, dan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada. (DAI)