Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
6 Dampak Strict Parents pada Remaja
22 Desember 2023 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dampak strict parents pada remaja secara signifikan dapat mengganggu perkembangan dan emosional mereka.
ADVERTISEMENT
Masa remaja menjadi periode yang penuh tekanan dan tantangan, sehingga pola asuh yang keras dapat memperumit dinamika perkembangan mereka.
Berbagai Dampak Strict Parents pada Remaja
Dalam situs ayosehat.kemkes.go.id, dipaparkan bahwa kelompok remaja meliputi individu dengan rentang usia sekitar 10 tahun hingga menjelang usia 18 tahun.
Ini merupakan periode di mana mereka mulai mengeksplorasi identitas pribadi, mengembangkan hubungan sosial yang lebih kompleks, serta mengambil keputusan yang signifikan terkait masa depan mereka.
Remaja adalah fase penting dalam kehidupan seseorang, dalam periode ini, pengaruh orang tua dapat memberikan kontribusi besar pada pembentukan kepribadiannya.
Berikut ini berbagai dampak yang mungkin terjadi dalam pola asuh strict parents:
1. Rasa Tekanan yang Tinggi
Remaja yang dibesarkan dalam lingkungan yang ketat cenderung merasakan tekanan yang tinggi untuk memenuhi harapan dan standar yang ditetapkan orang tua.
ADVERTISEMENT
2. Rendahnya Kepercayaan Diri
Pola asuh yang otoriter dapat menyebabkan rendahnya kepercayaan diri pada remaja, karena mereka sering kali merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi yang diberikan.
3. Kesulitan dalam Berinteraksi Sosial
Remaja yang dibesarkan dengan pola asuh yang sangat ketat mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, karena kurangnya pengalaman dalam mengeksplorasi hubungan sosial yang sehat.
4. Rasa Takut atau Cemas yang Berlebihan
Mereka cenderung mengalami rasa takut atau cemas yang berlebihan dalam mengambil keputusan atau bertindak, karena takut akan konsekuensi yang keras dari orang tua .
5. Keterbatasan dalam Berekspresi Diri
Pola asuh yang sangat ketat dapat membatasi kemampuan remaja untuk berekspresi diri dengan bebas. Mereka mungkin merasa sulit untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, atau minat mereka.
6. Penurunan Prestasi
Ketegangan yang tinggi dan tekanan dari pola asuh yang ketat dapat mengakibatkan penurunan prestasi akademis atau bahkan prestasi dalam aktivitas lain yang mereka ikuti.
ADVERTISEMENT
Berbagai dampak strict parents pada remaja adalah faktor penting yang perlu diperhatikan.
Orang tua perlu memahami bahwa memberikan batasan yang tepat sambil memberikan ruang untuk pertumbuhan dan eksplorasi dapat membantu remaja berkembang menjadi individu yang mandiri.