Konten dari Pengguna

6 Dampak Strict Parents pada Remaja

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
22 Desember 2023 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi strict parents (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi strict parents (Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dampak strict parents pada remaja secara signifikan dapat mengganggu perkembangan dan emosional mereka.
ADVERTISEMENT
Masa remaja menjadi periode yang penuh tekanan dan tantangan, sehingga pola asuh yang keras dapat memperumit dinamika perkembangan mereka.

Berbagai Dampak Strict Parents pada Remaja

ilustrasi strict parents (Pexels)
Dalam situs ayosehat.kemkes.go.id, dipaparkan bahwa kelompok remaja meliputi individu dengan rentang usia sekitar 10 tahun hingga menjelang usia 18 tahun.
Ini merupakan periode di mana mereka mulai mengeksplorasi identitas pribadi, mengembangkan hubungan sosial yang lebih kompleks, serta mengambil keputusan yang signifikan terkait masa depan mereka.
Remaja adalah fase penting dalam kehidupan seseorang, dalam periode ini, pengaruh orang tua dapat memberikan kontribusi besar pada pembentukan kepribadiannya.
Berikut ini berbagai dampak yang mungkin terjadi dalam pola asuh strict parents:

1. Rasa Tekanan yang Tinggi

Remaja yang dibesarkan dalam lingkungan yang ketat cenderung merasakan tekanan yang tinggi untuk memenuhi harapan dan standar yang ditetapkan orang tua.
ADVERTISEMENT

2. Rendahnya Kepercayaan Diri

Pola asuh yang otoriter dapat menyebabkan rendahnya kepercayaan diri pada remaja, karena mereka sering kali merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi yang diberikan.

3. Kesulitan dalam Berinteraksi Sosial

Remaja yang dibesarkan dengan pola asuh yang sangat ketat mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, karena kurangnya pengalaman dalam mengeksplorasi hubungan sosial yang sehat.

4. Rasa Takut atau Cemas yang Berlebihan

Mereka cenderung mengalami rasa takut atau cemas yang berlebihan dalam mengambil keputusan atau bertindak, karena takut akan konsekuensi yang keras dari orang tua.

5. Keterbatasan dalam Berekspresi Diri

Pola asuh yang sangat ketat dapat membatasi kemampuan remaja untuk berekspresi diri dengan bebas. Mereka mungkin merasa sulit untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, atau minat mereka.

6. Penurunan Prestasi

Ketegangan yang tinggi dan tekanan dari pola asuh yang ketat dapat mengakibatkan penurunan prestasi akademis atau bahkan prestasi dalam aktivitas lain yang mereka ikuti.
ADVERTISEMENT
Berbagai dampak strict parents pada remaja adalah faktor penting yang perlu diperhatikan.
Orang tua perlu memahami bahwa memberikan batasan yang tepat sambil memberikan ruang untuk pertumbuhan dan eksplorasi dapat membantu remaja berkembang menjadi individu yang mandiri.