Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Pertanyaan Bimbingan Konseling Pranikah untuk Diketahui Pasangan Muda
4 Maret 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semua pasangan memiliki tujuan pernikahan dalam hidupnya, karena itu harus menemukan kesepakatan bersama. Memilih pasangan harus lebih jelas dan teliti untuk menghabiskan waktu bersama selamanya. Karena alasan tersebut, maka pertanyaan tentang bimbingan konseling pranikah harus di diskusikan bersama. Apakah sudah sesuai dengan visi misi salah satu atau belum?
ADVERTISEMENT
6 Pertanyaan Bimbingan Konseling Pranikah
1. Apa Arti Pernikahan untuk Kamu?
Pertanyaan paling mendasar bagi pasangan yang akan segera menikah adalah arti menikah. Kamu bisa melihat bagaimana komitmen dari pasangan mengartikan pernikahan.
Jika hanya sekedar tuntutan dari masyarakat atau orang tua, lebih baik dipikir-pikir dulu. Ini akan membuka pikiran untuk saling berdiskusi ketika mengadapi masalah dengan visi dan misi keduanya.
2. Apakah dalam Pernikahan Ingin Punya Anak atau Tidak?
Pertanyaan tentang bimbingan konseling mengenai anak juga harus dijelaskan sebelum pranikah. Apakah kamu dan pasangan sama-sama ingin memiliki keturunan dan berapa jumlah anak yang diinginkan?
Keputusan punya anak atau tidak menjadi sesuatu yang baru belakangan ini dalam rumah tangga. Jadi harus tahu dulu prinsip pasangan dengan jawaban ini.
3. Bagaimana dengan Keuangan Rumah Tangga? Siapa yang Akan Bertugas untuk Mengaturnya?
Uang adalah topik utama yang paling sensitif dalam rumah tangga. Seringkali karena hal ini membuat keduanya salah paham. Saat mengikuti bimbingan pranikah, maka pertanyaan yang selama ini segan untuk dikeluarkan diucapkan langsung oleh konselor.
ADVERTISEMENT
Jadi lebih terbuka soal aspek keuangan seperti sumber penghasilan, besaran cicilan, dan lain sebagainya.
4. Setelah Menikah akan Tinggal Dimana?
Mau tinggal di rumah orang tua atau di rumah sendiri ini juga harus dibicarakan. Karena masyarakat Indonesia masih kental dengan kekeluargaan. Jika keduanya bekerja, rumah yang akan ditempati dekat dengan kantor suami atau istri.
5. Bagaimana Cara Keduanya untuk Mengatur Hubungan dengan Keluarga Besar?
Menikah bukan hanya soal suami atau istri tapi hubungan keluarga besar juga harus diperjelas. Bagaimana prinsip untuk berhubungan, apakah harus selalu ikut campur urusan keluarga.
Atau mengenai kedekatan antara dua keluarga, dan ketika ada ribut harus bagaimana dengan keluarga pasangan.
6. Bagaimana Keduanya Menggambarkan Kebutuhan Seksual?
Menikah tidak bisa lepas dengan kebutuhan seks antara suami istri. Meski merasa sedikit tidak nyaman membicarakannya, tetapi ini adalah keharusan. Bagaimana pasangan menempatkan aktivitas berhubungan seks dalam rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Tujuan untuk membentuk hubungan yang sehat juga didasari oleh hal ini atau tidak.
Seperti Nurul Hartini dalam bukunya Psikologi Konseling: Perkembangan dan Penerapan Konseling dalam Psikologi yang menyebutkan bahwa mengenal pasangan lewat pertanyaan bisa jadi bantuan.
Karena dengan pertanyaan tentang bimbingan konseling sesuatu yang selama ini sungkan untuk ditanyakan bisa dijawab dan didiskusikan.
(MAT)