7 Cara Menghadapi Anak yang Keras Kepala agar Lebih Patuh

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
18 November 2023 23:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara menghadapi anak yang keras kepala. Foto: Jimmy Dean/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara menghadapi anak yang keras kepala. Foto: Jimmy Dean/Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cara menghadapi anak yang keras kepala bisa dilakukan dengan bersikap tenang dan membangun komunikasi yang baik dengan si kecil.
ADVERTISEMENT
Simak beberapa cara menghadapi anak yang keras kepala lainnya supaya mudah meluluhkan hati si kecil dalam ulasan di bawah ini.

Cara Menghadapi Anak yang Keras Kepala

Ilustrasi cara menghadapi anak yang keras kepala. Foto: Natasha Hall/Unsplash
Dikutip dari situs cimahikota.go.id, anak merupakan anugerah bagi tiap orang tua. Namun, kadang ketika telah diamanahi buah hati, orang tua justru banyak mengeluh karena perilaku anak yang diluar dugaan. Sebut saja, anak sering tantrum, rewel, menangis, mudah marah, hingga sifat anak yang keras kepala.
Untuk anak keras kepala, orang tua tak bisa serta merta menyalahkan si kecil begitu saja. Hal ini dikarenakan bisa jadi ia bersikap demikian karena perilaku orang tua sendiri. Pasalnya, anak akan menyerap dengan cepat apapun yang dia lihat dan dengar.
ADVERTISEMENT
Berikut berbagai cara menghadapi anak yang keras kepala yang perlu diketahui orang tua.

1. Mendengarkan Pendapat Anak

Dengarkan anak lebih dulu, bila kita ingin si kecil mendengarkan apa yang kita ucapkan.
Bangun komunikasi dua arah yang menyenangkan lalu dengarkan apa yang dia mau. Hal ini akan membuatnya menjadi lebih tenang sebab merasa penting dan diperhatikan.

2. Bersikap Tenang

Tetap tenang dan sabar menjadi kunci utama dalam menghadapi anak keras kepala. Sewaktu anak sedang kesal, ajak dia melakukan aktivitas yang bisa membantunya lebih tenang. Sebagai contoh, melakukan olahraga atau mendengarkan musik.

3. Memberi Anak Pilihan

Pada dasarnya anak mempunyai jalan pikiran sendiri dan tak suka diatur. Sewaktu meminta si kecil untuk berhenti bermain game, umumnya ia akan menolak. Karena itu, sebaiknya gunakan trik sederhana.
ADVERTISEMENT
Beri anak pilihan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, saat anak asyik bermain gawai dan kita ingin dia melakukan kegiatan lain, ambil buku atau mainan, kemudian beri pilihan mana yang ingin dimainkan atau dibaca.

4. Tidak Memaksa

Tatkala kita memaksa anak untuk melakukan suatu hal, umumnya si kecil bakal menolak dan berontak.
Oleh karena itu, lebih baik dekati anak dari hati ke hati dan bangun hubungan yang hangat dengan si kecil. Dari sini akan tercipta rasa nyaman yang membuat si kecil mudah luluh pada kita.

5. Mengajak Si Kecil Berdiskusi

Kadang kala kita perlu bernegosiasi dengan si kecil. Ini menunjukkan bahwa kita tidak menolak mentah-mentah permintaannya, tetapi memberi pertimbangan sehingga anak akan belajar mengambil keputusan yang baik.

6. Bekerja Sama dengan Anak

Ajaklah anak bekerja sama untuk melakukan suatu aktivitas. Hindari menyuruh anak dan pastikan menjadi teman yang asyik bagi si kecil. Ketika anak merasa nyaman, ia pun akan mudah menuruti perkataan kita kendati memiliki sifat keras kepala.
ADVERTISEMENT

7. Menciptakan Lingkungan yang Menyenangkan

Cara menghadapi anak keras kepala pun bisa dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang menyenangkan, positif, dan selalu berusaha memberi contoh yang baik kepada anak.
Demikian pembahasan mengenai cara menghadapi anak yang keras kepala agar mudah luluh. Tidak perlu memaksa, cukup jadikan diri kita teman yang asyik sehingga anak pun merasa nyaman dan mau menuruti ucapan kita. (DN)