Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Ciri Karyawan Toxic yang Perlu Diketahui
1 Januari 2025 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam tempat kerja pasti terdapat berbagai karakter karyawan yang berbeda-beda. Namun, perlu diperhatikan bahwa ada salah satu karakter karyawan yang dapat mengganggu kenyamanan tempat kerja, yaitu karyawan yang memiliki sikap toxic. Oleh karenanya, ada beberapa ciri karyawan toxic yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Sikap toxic adalah perilaku atau sifat yang berdampak negatif pada orang lain, baik secara emosional, mental, maupun sosial. Perilaku ini sering kali menciptakan suasana tidak nyaman, merusak hubungan, dan menghambat produktivitas.
Ciri Karyawan Toxic yang Perlu Diketahui
Mengutip buku Membongkar Perilaku Toxic dalam Pergaulan, Hamid Sakti Wibowo (2023:15), perilaku yang toxic dapat memengaruhi hubungan di tempat kerja. Adanya karyawan yang memiliki perilaku toxic dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan aman di tempat kerja.
Karyawan toxic adalah individu yang perilakunya dapat merusak lingkungan kerja dan memengaruhi rekan kerja secara negatif. Berikut ini beberapa ciri karyawan toxic yang perlu diketahui dalam tempat kerja .
1. Sering Mengeluh dan Menyebarkan Negativitas
Karyawan dengan sifat ini biasanya terus-menerus mengeluh tentang pekerjaan, rekan kerja, atau bahkan kebijakan perusahaan. Karyawan toxic cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif, yang dapat merusak semangat kerja tim dan memengaruhi produktivitas secara keseluruhan. Negativitasnya dapat menular, sehingga membuat lingkungan kerja menjadi tidak kondusif.
ADVERTISEMENT
2. Suka Bergosip dan Menghasut
Gosip menjadi alat utama bagi karyawan toxic untuk menciptakan perpecahan di antara rekan kerja. Karyawan toxic sering memutarbalikkan fakta dan menyebarkan informasi yang belum tentu benar demi keuntungan pribadi. Hal ini dapat menciptakan suasana tidak nyaman dan mengurangi rasa percaya di antara anggota tim.
3. Menghindari Tanggung Jawab
Tipe karyawan ini kerap mencari alasan untuk tidak menyelesaikan tugas atau menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan. Karyawan toxic sulit diandalkan dalam proyek tim, karena lebih banyak menghambat daripada membantu. Perilaku ini juga mencerminkan kurangnya integritas profesional.
4. Merasa Superior dan Sulit Bekerja Sama
Merasa diri paling hebat dan tidak membutuhkan masukan dari orang lain adalah karakteristik utama dari karyawan ini. Karyawan toxic cenderung memandang rekan kerja dengan rendah, yang menghambat kolaborasi. Sikap ini bisa menciptakan jurang komunikasi dalam tim dan menghambat pencapaian tujuan bersama.
ADVERTISEMENT
5. Sering Menciptakan Konflik
Konflik yang diciptakan sering kali berasal dari hal-hal kecil yang diperbesar. Karyawan seperti ini memiliki kecenderungan untuk memicu drama di tempat kerja, yang pada akhirnya menguras energi tim dan mengalihkan perhatian dari pekerjaan utama. Hal ini berdampak pada kinerja tim yang menjadi kurang efektif.
6. Tidak Patuh terhadap Aturan Perusahaan
Pelanggaran terhadap kebijakan perusahaan, seperti datang terlambat tanpa alasan atau mengabaikan aturan tertentu, sering dilakukan oleh karyawan toxic. Ketidakpatuhan ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap organisasi dan rekan kerja, yang dapat merusak disiplin dalam lingkungan kerja.
7. Sulit Mengendalikan Emosi
Karyawan dengan emosi yang tidak stabil sering menunjukkan reaksi berlebihan terhadap situasi tertentu, seperti kemarahan yang tidak proporsional atau sikap agresif. Perilaku ini dapat menciptakan rasa tidak nyaman dan bahkan ketakutan di antara rekan kerja, sehingga memengaruhi hubungan kerja secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Mengenali berbagai ciri karyawan toxic penting untuk menjaga lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Berbagai ciri-ciri ini juga dapat diketahui untuk mengambil langkah awal yang tepat untuk menangani karyawan yang memiliki sikap toxic. (BAI)