Konten dari Pengguna

7 Dampak Micromanagement bagi Kinerja Karyawan

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
17 Maret 2024 21:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi micromanagement. Sumber foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi micromanagement. Sumber foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Dalam konteks manajemen, berbagai dampak micromanagement dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dan kesejahteraan karyawan.
ADVERTISEMENT
Terlalu banyak campur tangan atau kontrol yang berlebihan dari manajer dapat menghambat kemampuan karyawan untuk bekerja secara efisien dan merugikan produktivitas mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang dampak micromanagement bagi kinerja karyawan, simak pembahasannya di sini.

Pengertian Micromanagement

ilustrasi micromanagement. Sumber foto: Pexels
Mengutip situs djkn.kemenkeu.go.id, micromanagement atau manajemen mikro adalah jenis kepemimpinan yang melibatkan pengendalian yang berlebihan dan penekanan pada detail-detail kecil.
Para pemimpin yang menerapkan gaya manajemen mikro secara cermat memantau setiap langkah yang diambil oleh anggota tim mereka.
Sebagai contoh, para pemimpin ini selalu ingin mengetahui aktivitas terkini dari anggota tim mereka, dan cenderung terlibat langsung dalam pelaksanaan tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada anggota tim.

Berbagai Dampak Micromanagement

Berikut ini adalah beberapa dampak micromanagement bagi kinerja karyawan.
ADVERTISEMENT

1. Berkurangnya Motivasi Karyawan

Micromanagement dapat mengurangi motivasi karyawan karena mereka merasa kurang dihargai dan kehilangan rasa tanggung jawab atas pekerjaan mereka.
Mereka mungkin merasa bahwa usaha mereka tidak diakui atau dihargai oleh manajer mereka.

2. Peningkatan Stress pada Karyawan

Tingkat stres karyawan dapat meningkat karena tekanan yang konstan dan rasa tidak aman yang disebabkan oleh campur tangan yang berlebihan dari manajer.
Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik karyawan.

3. Ketergantungan Tinggi pada Manajer

Karyawan yang dimicromanage cenderung menjadi tergantung pada manajer mereka untuk setiap keputusan atau tindakan.
Mereka kehilangan rasa inisiatif dan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri.

4. Lambatnya Keputusan

Micromanagement dapat memperlambat proses pengambilan keputusan karena manajer terlalu terlibat dalam setiap aspek pekerjaan.
Hal ini dapat menghambat kemajuan proyek dan mengurangi responsivitas terhadap perubahan.
ADVERTISEMENT

5. Menurunnya Kreativitas dan Inovasi

Karyawan yang mendapat micromanagement sering merasa terikat pada aturan dan prosedur yang ketat, yang dapat menghambat kreativitas dan inovasi.
Mereka cenderung mengikuti instruksi dengan setia daripada mencoba ide-ide baru atau solusi yang kreatif.

6. Lambatnya Peningkatan Karir

Micromanagement dapat menghambat pertumbuhan dan pengembangan karir karyawan karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Tentunya hal tersebut dapat menyebabkan stagnasi dalam karir mereka.

7. Menurunnya Kualitas Hubungan Kerja

Hubungan antara manajer dan karyawan dapat memburuk akibat micromanagement.
Karyawan mungkin merasa tidak dihargai atau didiskriminasi, sementara manajer mungkin merasa frustrasi dengan kurangnya inisiatif atau kemajuan yang lambat dari tim.
Micromanagement bukan hanya merugikan karyawan secara individu, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan organisasi secara keseluruhan.
Penting bagi manajer untuk menghindari berbagai dampak micromanagement dalam memberdayakan karyawan, serta mendukung serta memberikan mereka ruang untuk berinovasi. (AZS)
ADVERTISEMENT