Konten dari Pengguna

7 Jenis Terapi untuk Anak Autisme agar Tumbuh Kembang Lancar

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
27 Februari 2024 23:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis terapi untuk anak autisme. Sumber: Mikhail Nilov/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis terapi untuk anak autisme. Sumber: Mikhail Nilov/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Autisme adalah kondisi ketika seseorang mengalami gangguan perkembangan fungsi otak, sehingga menghambat keterampilan komunikasi, sosial, hingga perilakunya. Ada beberapa jenis terapi untuk anak autisme yang bisa membantu untuk mendukung tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT
Hasnita dan Hidayati dalam Terapi Okupasi Perkembangan Motorik Halus Anak Autisme mengungkapkan bahwa beberapa jenis terapi, seperti terapi okupasi, wicara, dan perilaku akan membantu mendukung tumbuh kembangnya agar bisa mendekati normal.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar jenis terapi untuk anak autisme, simak selengkapnya di artikel berikut.

Jenis Terapi untuk Anak Autisme

Ilustrasi jenis terapi untuk anak autisme. Sumber: Mikhail Nilov/pexels.com
Autisme adalah kondisi gangguan perkembangan fungsi otak yang umumnya terjadi sejak lahir. Hal ini bisa memengaruhi tumbuh kembangnya.
Oleh sebab itu, agar anak bisa tumbuh mendekati normal dan meningkatkan kualitas hidupnya, orang tua perlu mendukungnya dengan melakukan terapi.
Berikut ini adalah beberapa jenis terapi untuk anak autisme yang bisa diterapkan para orang tua.

1. Terapi Bermain

Salah satu jenis terapi untuk anak autisme adalah terapi bermain. Anak autisme mempunyai kebiasaan bermain yang berbeda. Umumnya, mereka cenderung fokus pada salah satu bagian mainan daripada keseluruhannya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, terapi bermain bisa membantu komunikasi dan bersosialisasi. Orang tua bisa mengajak anak bermain yang ringan, seperti berayun dan meniup gelembung.

2. Fisioterapi

Jenis terapi untuk anak autisme selanjutnya adalah fisioterapi atau terapi fisik. Terapi ini akan membantu mendukung kekuatan otot, kemampuan dasar olahraga, hingga koordinasi.

3. Terapi Wicara

Jenis terapi untuk anak autisme berikutnya adalah terapi wicara. Seorang anak penyandang autisme bisa mengalami gangguan berbicara. Hal itu membuatnya sulit memahami orang lain maupun mengungkapkan kemampuannya.
Terapi wicara dilakukan dengan meningkatkan artikulasi bicara, mengajak bernyanyi, maupun melatih otot bibir dan wajah.

4. Terapi Visual

Jenis terapi untuk anak autisme lainnya adalah terapi visual. Banyak anak autisme yang tergolong sebagai pemikir visual. Oleh sebab itu, terapi visual bisa membantu anak untuk memahami sesuatu melalui gambar.
ADVERTISEMENT

5. Terapi Tingkah Laku

Jenis terapi untuk anak autisme juga bisa dilakukan dengan terapi tingkah laku. Hal ini dilakukan untuk mengubah perilaku negatif yang berisiko membahayakan dirinya. Terapi tingkah laku ini akan dilakukan oleh terapis dengan berbagai teknik.

6. Terapi Okupasi

Jenis terapi untuk anak autisme berikutnya adalah terapi okupasi. Hal ini dilakukan untuk mendukung perkembangan motoriknya dan membentuk kemampuan hidup sehari-hari. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, misalnya memegang mainan, memegang pensil, maupun menyisir rambut.

7. Terapi Kemampuan Sosial

Jenis terapi untuk anak autisme yang terakhir adalah terapi kemampuan sosial. Hal ini dilakukan untuk mendukung kemampuan bersosialisasi serta komunikasi. Terapi kemampuan sosial dapat dilakukan dengan melatih percakapan, menggambar, memainkan puzzle, hingga bermain bola.
Demikian informasi mengenai jenis terapi untuk anak autisme yang bisa diterapkan para orang tua. [ENF]
ADVERTISEMENT