Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
8 Dampak Buruk Sering Berbohong pada Kualitas Hidup
6 Januari 2024 23:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam setiap kebohongan yang dilakukan secara terus-menerus, terdapat risiko dan dampak yang merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitar.
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak buruk sering berbohong adalah dapat mengakibatkan hilangnya dukungan sosial dari orang terdekat.
Ketahui berbagai dampak buruk berbohong pada kualitas hidup lainnya dalam ulasan berikut ini.
Penyebab Seringnya Seseorang Berbohong
Mengutip buku Bohong di Dunia karya Hamka, seseorang yang terbiasa berbohong akan mengungkapkan pernyataan yang tidak akurat, di mana kata-katanya tidak sesuai atau bertentangan dengan fakta dan keadaan yang sebenarnya.
Ketidakjujuran sering kali muncul karena berbagai alasan, termasuk keinginan untuk menyembunyikan kesalahan, menghindari konsekuensi, atau pun ingin memperoleh keuntungan tertentu.
Namun, ada juga beberapa orang yang justru memilih menggunakan kebohongan sebagai mekanisme perlindungan diri atau untuk meningkatkan citra diri di hadapan orang lain.
Berbagai Dampak Buruk Sering Berbohong
Berikut ini adalah berbagai dampak buruk sering berbohong yang penting untuk diperhatikan.
ADVERTISEMENT
1. Kehilangan Kepercayaan dari Orang Lain
Saat kebohongan yang dilakukan terbongkar, bukan hanya kepercayaan orang lain yang menurun secara dramatis terhadap diri, melainkan juga memunculkan keraguan orang lain terhadap integritas dan kejujuran yang dimiliki.
2. Kerusakan Hubungan Interpersonal
Kebohongan yang terus-menerus dapat merusak hubungan dengan orang-orang terdekat sehingga memunculkan ketidaknyamanan dan ketegangan.
3. Hilangnya Dukungan Sosial
Orang yang kerap kali terjebak dalam pola berbohong cenderung mengalami perubahan dalam hubungan sosialnya.
Kebiasaan berbohong dapat menyebabkan seseorang kehilangan dukungan yang sebelumnya diperoleh dari lingkungan sosialnya.
Hal ini sering kali memicu terjadinya isolasi diri dari dukungan emosional, bantuan praktis, dan kerja sama yang diperlukan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
4. Mengurangi Kredibilitas Diri
Kebiasaan berbohong dapat mereduksi kredibilitas diri sendiri sehingga membuat orang lain sulit untuk mempercayai apa yang dikatakan.
5. Menciptakan Konflik dan Ketegangan
Kebohongan memiliki potensi untuk menjadi pemicu terjadinya konflik yang merusak hubungan antarindividu.
ADVERTISEMENT
Konflik yang dipicu oleh kebohongan seringkali tidak hanya mempengaruhi hubungan personal, tetapi juga memperburuk suasana secara umum dan bahkan merugikan dinamika komunitas di sekitarnya.
6. Menyebabkan Kecemasan dan Stress
Berbohong secara terus-menerus dapat menciptakan rasa cemas dan stres. Karena selalu muncul rasa beban untuk menyembunyikan kebenaran.
Ketika kebohongan menjadi kebiasaan, hal itu akan memicu berbagai dampak buruk yang akan menurunkan kredibilitas dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, penting untuk menghargai kejujuran dan membangun kepercayaan demi menjaga kualitas hidup yang lebih baik. (AZS)