8 Dampak Negatif Workaholic bagi Kesehatan Mental

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
13 April 2024 23:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi workaholic. Sumber foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi workaholic. Sumber foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada berbagai dampak negatif workaholic pada kesehatan mental yang perlu diperhatikan dengan serius.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, workaholic sering kali mengorbankan keseimbangan dalam hidup mereka demi terus bekerja.
Ketahui berbagai dampak negatif workaholic bagi kesehatan mental yang perlu diketahui di sini.

Pengertian Workaholic

ilustrasi workaholic. Sumber foto: Pexels
Mengutip situs bpjsketenagakerjaan.go.id, workaholic adalah keadaan di mana seseorang tidak bisa berhenti bekerja.
Mereka cenderung bekerja terus-menerus, mengutamakan pekerjaan secara berlebihan, bahkan mengorbankan aspek kehidupan lainnya.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, workaholic adalah istilah untuk orang yang sangat obsesif atau kecanduan dengan pekerjaan.
Orang-orang yang mengalami kondisi ini cenderung tenggelam sepenuhnya dalam pekerjaan mereka.

Dampak Negatif Workaholic bagi Kesehatan Mental

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif workaholic yang dapat menggangu kualitas kesehatan mental.

1. Stres Berlebihan

Kehidupan seorang workaholic sering kali dipenuhi dengan stres yang berlebihan. Mereka merasa bahwa waktu tidak pernah cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang ada di tangan mereka.
ADVERTISEMENT

2. Kecemasan

Kecemasan seringkali menjadi teman setia bagi para workaholic. Mereka terus-menerus cemas akan kinerja mereka, takut gagal, atau takut tidak memenuhi harapan orang lain.
Kecemasan yang tidak terkendali ini dapat menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau bahkan serangan panik.

3. Depresi

Workaholic cenderung mengalami risiko depresi yang lebih tinggi daripada orang lain.
Karena mereka terlalu terikat pada pekerjaan, mereka mungkin mengabaikan kebutuhan emosional dan sosial mereka, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perasaan kesepian dan keputusasaan.

4. Gangguan Tidur

Pikiran yang terus-menerus menerka-nerka pekerjaan atau deadline yang mendekat, dapat membuat mereka sulit untuk rileks dan tidur nyenyak.
Kondisi ini bisa menyebabkan insomnia atau tidur yang tidak memuaskan, yang pada gilirannya dapat mengurangi kualitas tidur mereka dan menyebabkan kelelahan yang kronis.
ADVERTISEMENT

5. Ketegangan Hubungan Interpersonal

Ketegangan dalam hubungan interpersonal adalah hal yang umum terjadi pada workaholic.
Karena mereka cenderung menghabiskan sebagian besar waktu dan energi untuk pekerjaan, mereka mungkin mengabaikan kebutuhan emosional dan sosial keluarga dan teman-teman mereka.

6. Penurunan Kualitas Hidup

Meskipun mungkin berhasil dalam karier mereka, workaholic seringkali mengorbankan kualitas hidup mereka.
Mereka mungkin kehilangan minat pada hobi dan aktivitas yang mereka nikmati. Karena waktu dan energi mereka selalu dihabiskan untuk bekerja.

7. Peningkatan Konflik Kerja-Keluarga

Workaholic cenderung memiliki kesulitan dalam mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi mereka.
Prioritas yang tidak seimbang antara pekerjaan dan keluarga bisa menyebabkan konflik yang serius dalam hubungan mereka dengan pasangan, anak-anak, atau anggota keluarga lainnya.

8. Burnout

Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres yang kronis dan berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Workaholic cenderung berisiko tinggi mengalami burnout karena mereka terus-menerus terpaku pada pekerjaan dan tidak memberikan diri mereka waktu yang cukup untuk istirahat dan pemulihan.
Itulah berbagai dampak negatif workaholic pada kesehatan mental yang tidak boleh diabaikan. (AZS)