Konten dari Pengguna

8 Penyebab Stress pada Remaja dan Cara Mengatasinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
12 Januari 2024 19:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi stress pada remaja (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi stress pada remaja (Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stres pada remaja telah menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi masa transisi menuju kedewasaan.
ADVERTISEMENT
Bagi siapa saja yang berhubungan dengan remaja, menjadi hal penting untuk menggali beberapa penyebab stres pada remaja beserta solusi yang dapat membantu mereka mengatasi tekanan tersebut.

Berbagai Penyebab Stres dan Cara Mengatasinya

ilustrasi stress pada remaja (Pexels)
Dikutip dari situs kemkes.go.id, stres dapat diartikan sebagai reaksi kompleks yang melibatkan aspek fisik dan emosional seseorang ketika menghadapi perubahan atau tekanan lingkungan.
Secara fisik, reaksi stres dapat berupa peningkatan detak jantung, ketegangan otot, dan pelepasan hormon tertentu. Dari sisi emosional atau mental, seseorang mungkin mengalami perubahan suasana hati, kecemasan, atau bahkan kesulitan berkonsentrasi.
Remaja tentunya akan sering dihadapkan pada beragam permasalahan yang dapat menciptakan tekanan dalam kehidupan mereka.
Berikut ini beberapa faktor penyebab stres pada remaja dan cara mengatasinya:
ADVERTISEMENT

1. Tuntutan Akademis

Tuntutan tinggi dalam prestasi akademis tentunya dapat menjadi sumber stres bagi remaja.
Menciptakan jadwal belajar yang teratur, mengelola waktu dengan bijak, dan meminta bantuan ketika diperlukan dapat membantu mengatasi tekanan ini.

2. Masalah Hubungan Sosial

Konflik atau masalah dalam hubungan sosial dapat menyebabkan stres.
Penting bagi seorang remaja untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan empati untuk membangun hubungan yang sehat dengan teman-temannya.

3. Konflik dengan Orang Tua

Ketidaksepahaman antara remaja dan orang tua rentan sekali untuk muncul dan dapat menjadi beban psikologis tersendiri.
Membuka komunikasi yang baik dan mencari solusi bersama dengan orang tua dapat membantu mengatasi konflik dan meredakan stres.

4. Ketidakpastian Masa Depan

Rasa takut akan masa depan dan tekanan untuk membuat keputusan penting dapat memicu stres pada para remaja.
Pendekatan yang sederhana, serta pemahaman bahwa perencanaan dapat berubah, dan membuka diri terhadap berbagai peluang dapat membantu meredakan kekhawatiran ini.
ADVERTISEMENT

5. Perbandingan Sosial

Perbandingan diri dengan orang lain sering kali menjadi pemicu stres pada remaja.
Penting untuk mengembangkan rasa percaya diri dan fokus pada pengembangan pribadi tanpa terlalu memperhatikan ekspektasi sosial.

6. Masalah Identitas Diri

Proses pencarian identitas diri dapat menimbulkan ketidakpastian dan stres. Dukungan dari keluarga dan teman, serta eksplorasi diri yang sehat, dapat membantu remaja menemukan jati diri mereka.

7. Ketergantungan Teknologi

Penggunaan berlebihan terhadap teknologi sangat memengaruhi kesehatan mental para remaja di era digital dewasa ini.
Menerapkan batasan waktu penggunaan gadget dan mendorong lebih banyak berinteraksi secara langsung dapat membantu mengurangi stres yang disebabkan oleh ketergantungan teknologi.

8. Tekanan Sosial

Tekanan dari teman sebaya atau norma sosial berpeluang untuk menciptakan stres.
Penting untuk memahami nilai-nilai yang sesuai dengan diri sendiri dan tidak terjebak dalam ekspektasi sosial yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi tantangan penyebab stres pada remaja, penting bagi mereka untuk memahami bahwa stres adalah bagian dari kehidupan, namun dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat.
Melalui dukungan sosial, pemahaman diri, dan strategi pengelolaan stres yang efektif, remaja dapat menghadapi periode ini dengan lebih tenang dan produktif.