Konten dari Pengguna

9 Penyebab Marah Menurut Psikologi

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
18 Desember 2024 17:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab marah menurut Psikologi. Sumber: Pexels/Moose Photos
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab marah menurut Psikologi. Sumber: Pexels/Moose Photos
ADVERTISEMENT
Penyebab marah menurut Psikologi sangat beragam. Bisa bersumber dari dalam diri (internal) maupun dari luar diri (eksternal) yang disebabkan dari hal sepele hingga masalah besar.
ADVERTISEMENT
Orang yang marah kerap menunjukkan reaksi emosional yang tidak terkendali. Sehingga sering kali merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

Apa Saja Penyebab Marah Menurut Psikologi?

Ilustrasi penyebab marah menurut Psikologi. Sumber: Pexels/Engin Akyurt
Marah merupakan emosi yang normal dan alami yang dimiliki manusia. Marah menjadi cara otak untuk menghadapi hal yang dianggap mengancam tubuh.
Namun, jika terlalu sering, kondisi tersebut perlu diwaspadai. Bisa jadi kondisi mental sedang tidak baik-baik saja. Dikutip dalam buku Baca Buku Ini Saat Engkau Marah, Angga Pebria (2021:5-9), penyebab marah menurut Psikologi sebagai berikut.

1. Dari Sekitar

Faktor eksternal meliputi pola pengasuhan orang tua yang negatif, situasi dan faktor lingkungan, efek teman sebaya, status sosial ekonomi, atau tekanan sosial. Beberapa emosi negatif dapat berubah menjadi penyebab marah, terutama rasa tidak aman dan ketakutan.
ADVERTISEMENT

2. Merendahkan Pribadi

Rasa rendah pribadi, yaitu menilai pribadinya lebih rendah dari yang sebenarnya. Orang seperti ini akan mudah sekali tersinggung, karena segala sesuatu dinilai sebagai hal yang merendahkan dirinya. Akibatnya, wajar bila orang tersebut mudah terkena penyebab marah.

3. Rasa Sombong

Sombong adalah menilai pribadi lebih tinggi dari kenyataan yang sebenarnya. Ketika merasa sombong, seseorang sangat menuntut banyak pujian dari orang lain untuk dirinya. Jika yang diharapkan tidak terpenuhi, orang tersebut akan mudah sekali mengalami marah.

4. Mementingkan Diri Sendiri

Egoistis adalah menilai pribadi lebih penting melebihi kenyataan, alias terlalu mementingkan diri sendiri. Apabila bersifat demikian, seseorang akan mudah mengalami marah.
Sebab, orang tersebut selalu terbentur pada pergaulan sosial yang bersifat masa bodoh. Sehingga dirinya merasa tidak diperlakukan dengan semestinya dalam pergaulan sosial.
ADVERTISEMENT

5. Merasa Diperlakukan Tidak Adil

Menurut Psikologi apabila seseorang telah diperlakukan secara tidak adil, disakiti tanpa sebab, atau dicegah untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkannya akan tercapai, maka hal tersebut bisa membuatnya marah.

6. Merasa Terganggu

Penyebab marah yang paling sering terjadi adalah ketika ada orang lain yang menganggu apa yang ingin seseorang lakukan.

7. Rasa Kecewa

Kekecewaan terhadap perbuatan orang lain juga dapat menyebabkan marah secara Psikologi. Khususnya orang lain tersebut adalah orang yang sangat dipedulikan. Kecewa dapat menyebabkan depresi. Alhasil juga dapat merasa sangat mudah mengeluarkan emosi marah.

8. Perilaku Pikun dan Menstruasi Pada Wanita

Alzheimer merupakan bentuk demesia atau kepikunan yang memengaruhi fungsi otak, termasuk perilaku emosional dan kepribadian individu. Menurut Psikologi, hal ini menjadi penyebab seseorang marah.
Sindrom pramenstruasi (PMS) pada wanita terjadi karena tidak seimbangnya hormon, seperti estrogen dan progesterone. Wanita menjadi lebih mudah mengalami penyebab marah tanpa alasan yang jelas.
ADVERTISEMENT

9. Gangguan Psikologi Paranoid dan Skizoid

Paranoid adalah gangguan marah kepribadian yang didasari dengan rasa ketidakpercayaan yang berlebihan terhadap apa pun. Sedangkan skizoid adalah gangguan marah berupa kepribadian yang didasari dengan kurangnya minat sosial.
Mengetahui dan memahami penyebab marah menurut Psikologi di atas bisa membantu mengatasi kemarahan dan menjaga kesehatan. Marah merupakan emosi normal yang bisa bermanfaat jika diekspresikan dengan cara yang sehat dan dikendalikan dengan cepat.