Konten dari Pengguna

Apa Pengertian Red String Theory? Ini Dia Penjelasannya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
4 Oktober 2024 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengertian Red String Theory. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Amarali
zoom-in-whitePerbesar
Pengertian Red String Theory. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Amarali
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Red String Theory atau "Teori Benang Merah" sering kali dihubungkan dengan konsep takdir dan hubungan sesama manusia. Teori ini berasal dari kepercayaan budaya Tiongkok dan Jepang, yang percaya bahwa setiap individu terhubung dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Antarmanusia tersebut terhubung melalui benang merah tak terlihat yang melambangkan takdirnya. Menurut mitos, benang merah ini menghubungkan seseorang dengan jodohnya atau orang-orang yang akan memainkan peran penting dalam hidupnya.

Pengertian Red String Theory

Pengertian Red String Theory. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Kristin
Dikutip dari buku Red String Theory, Lauren (2024), pengertian Red String Theory atau Benang merah ini dikatakan terikat di jari kelingking setiap orang. Meskipun bisa meregang, kusut, atau melintasi jarak yang jauh, benang tersebut tidak akan pernah putus.
Ini mencerminkan keyakinan bahwa orang-orang yang ditakdirkan untuk bertemu. Pada akhirnya akan bertemu, tidak peduli seberapa jauh seseorang berada satu sama lain atau tantangan yang dihadapi.
Kepercayaan tentang benang merah takdir ini sudah ada selama berabad-abad dan berakar pada budaya Tiongkok kuno. Legenda ini berlanjut dan mendapat tempat dalam budaya Jepang, yang menyebutnya sebagai "Unmei no Akai Ito".
ADVERTISEMENT
Dewa takdir, disebut Yuelao dalam mitologi Tiongkok, diyakini sebagai sosok yang mengikatkan benang ini pada bayi yang baru lahir. Dewa tersebut memastikan bahwa bayi tersebut akan bertemu orang-orang yang sudah ditentukan dalam hidupnya.
Saat ini, teori benang merah banyak digunakan sebagai simbol dalam budaya pop dan sering muncul dalam film, novel, serta seni. Konsep ini melambangkan pertemuan jodoh, sahabat sejati, atau bahkan orang-orang yang akan berdampak besar dalam hidup seseorang.
Meskipun pada awalnya terfokus pada hubungan romantis, interpretasi modern dari teori ini telah meluas untuk mencakup segala jenis hubungan yang mendalam dan bermakna. Teori ini memiliki unsur spiritual yang mendalam.
Hal tersebut dikarenakan melibatkan keyakinan pada kekuatan takdir dan koneksi antarjiwa. Dalam beberapa kasus, teori ini digunakan sebagai simbol bahwa semua manusia saling terhubung, dan perjalanan hidupnya ditentukan oleh takdir yang sudah ditulis.
ADVERTISEMENT
Hal ini memberikan rasa ketenangan bagi sebagian orang yang percaya bahwa apa pun yang terjadi, seseorang akan bertemu dengan orang-orang yang sudah ditentukan oleh nasib. Teori ini adalah sebuah konsep yang menyentuh hati dan perspektif positif.
Red String Theory adalah sebuah kepercayaan atau mitos kuno yang berasal dari budaya Tiongkok dan Jepang, yang menyatakan bahwa setiap individu terhubung dengan orang lain melalui sebuah benang merah takdir yang tak terlihat. (Msr)