Konten dari Pengguna

Apakah Ego Sama dengan Gengsi? Pahami 4 Perbedaannya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
3 Januari 2025 16:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apakah ego sama dengan gengsi - Sumber: pexels.com/@victormoragriega.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apakah ego sama dengan gengsi - Sumber: pexels.com/@victormoragriega.
ADVERTISEMENT
Apakah ego sama dengan gengsi? Pertanyaan ini sering muncul saat sedang mencoba memahami perilaku seseorang, termasuk diri sendiri. Meski sekilas terlihat mirip, ego dan gengsi sebenarnya memiliki arti dan peran yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Jika tidak dipahami dengan baik, ego yang berlebihan bisa membuat seseorang sulit menerima kritik atau perubahan. Sementara gengsi dapat mendorong seseorang untuk membuat keputusan yang tidak autentik hanya demi menjaga citra di mata orang lain.

Apakah Ego Sama dengan Gengsi?

Ilustrasi apakah ego sama dengan gengsi - Sumber: pixabay.com/philipp_stegmann.
Ego dan gengsi adalah dua konsep yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, tapi sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Untuk menjawab apakah ego sama dengan gengsi, berikut adalah penjelasan singkatnya.
Ego berasal dari bahasa Latin yang berarti "saya" atau "diri." Dalam psikologi, istilah ini sering dikaitkan dengan teori Sigmund Freud, yang membagi struktur kepribadian menjadi id, ego, dan superego.
Ego berfungsi sebagai mediator antara dorongan insting (id), nilai moral (superego), dan kenyataan. Dalam konteks umum, ego sering diartikan sebagai rasa kesadaran akan diri sendiri, termasuk bagaimana seseorang memandang dirinya dan ingin dilihat oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Sementara, gengsi adalah konsep sosial yang berhubungan dengan kehormatan, harga diri, atau status seseorang di mata orang lain. Gengsi sering dikaitkan dengan usaha seseorang untuk mempertahankan atau meningkatkan citra dirinya di hadapan orang lain.
Meskipun terkadang dengan cara yang tidak sesuai dengan kemampuan atau keinginannya. Dalam konteks budaya, terutama di masyarakat yang sangat peduli dengan status sosial, gengsi bisa menjadi motivasi utama seseorang dalam berperilaku.
Jika dijabarkan lebih dalam, berikut adalah beberapa aspek yang menjadi perbedaan ego dan gengsi.

1. Fokus

Fokus ego adalah pada kesadaran diri dan identitas pribadi. Sedangkan gengsi lebih berfokus pada pandangan orang lain terhadap diri sendiri.

2. Motivasi

Ego berakar pada kebutuhan psikologis untuk dihargai. Di sisi lain, gengsi berakar pada tekanan sosial atau keinginan terlihat "berkelas."
ADVERTISEMENT

3. Manifestasi

Ego seseorang dapat muncul sebagai kepercayaan diri atau arogansi. Sementara gengsi biasanya muncul sebagai tindakan yang terkesan memaksakan diri.

4. Konteks

Definisi dan penerapan ego berkaitan erat dengan psikologi dan kepribadian. Akan tetapi, gengsi lebih berkaitan dengan status sosial dan budaya.
Berdasarkan buku Ensiklopedi Karakter 2: Budi Pekerti, R. Toto Sugiarto, (2016), meskipun memiliki perbedaan, ego dan gengsi kadang berhubungan. Terutama dalam situasi saat ego seseorang dipengaruhi oleh kebutuhan untuk menjaga gengsi.
Misalnya seseorang dengan ego tinggi mungkin merasa gengsi jika harus meminta bantuan orang lain, karena merasa hal itu merendahkan dirinya. Di sisi lain, seseorang yang peduli pada gengsi mungkin membuat keputusan yang memperkuat egonya. Contohnya menolak kritik meskipun hal itu sebenarnya dapat membangun.
ADVERTISEMENT
Jadi, apakah ego sama dengan gengsi? Jawabannya tidak. Ego dan gengsi memiliki makna yang berbeda tetapi saling terkait. (DNR)