Konten dari Pengguna

Apakah Soft Spoken Termasuk Love Language? Ini Jawabannya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
18 Oktober 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apakah Soft Spoken Termasuk Love Language? Sumber: Pexels/Josh Willink
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apakah Soft Spoken Termasuk Love Language? Sumber: Pexels/Josh Willink
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Soft spoken adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan cara berbicara dengan suara yang lembut, tenang, dan pelan. Terkadang soft spoken dikaitkan dengan love language, tetapi belum banyak yang memahami apakah soft spoken termasuk love language?
ADVERTISEMENT
Orang yang memiliki sifat atau gaya bicara soft spoken biasanya berbicara dengan nada rendah dan tidak meninggikan suara. Gaya komunikasi ini cenderung menenangkan, memberikan kesan ramah, dan dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman bagi lawan bicara.

Apakah Soft Spoken Termasuk Love Language?

Ilustrasi Apakah Soft Spoken Termasuk Love Language? Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio
Mengutip situs The Introvert Blog (theintrovertblog.com), orang yang soft spoken sering kali menunjukkan kecerdasan emosional yang tinggi, yang membantu membangun kepercayaan dan kemudahan dalam hubungan dengan menggunakan nada bicara dan bahasa tubuh yang penuh perhatian. Namun, apakah soft spoken termasuk love language?
Pada dasarnya, soft spoken tidak termasuk dalam love language karena soft spoken merupakan salah satu gaya komunikasi seseorang. Selain itu, hanya ada lima love language menurut teori Chapman di antaranya words of affirmation, quality time, receiving gifts, acts of service, dan physical touch.
ADVERTISEMENT
Namun, soft spoken dapat dianggap sebagai bagian dari words of affirmation, tergantung pada konteksnya. Ketika seseorang berbicara dengan nada lembut, itu bisa menunjukkan perhatian, rasa hormat, dan kehangatan, yang membuat lawan bicara merasa dihargai dan dicintai. Soft spoken juga memiliki hubungan dengan beberapa love language, contohnya seperti berikut.

1. Words of Affirmation

Soft spoken berkaitan erat dengan kata-kata yang lembut dan positif, yang termasuk dalam kategori words of affirmation. Ketika seseorang menggunakan nada lembut untuk menyampaikan pujian, dukungan, atau kasih sayang. Hal itu bisa memperkuat pesan cinta yang disampaikan.

2. Quality Time

Berbicara dengan nada lembut selama momen kebersamaan bisa meningkatkan kualitas waktu yang dihabiskan bersama. Nada suara yang lembut dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman, sehingga percakapan menjadi lebih mendalam dan bermakna. Ketika seseorang merasa didengarkan dan diperlakukan dengan kelembutan, waktu bersama menjadi lebih berharga.
ADVERTISEMENT

3. Acts of Service dan Physical Touch

Meski tidak langsung berkaitan, soft spoken dapat memperkuat tindakan pelayanan (acts of service) atau sentuhan fisik (physical touch). Misalnya, saat menolong seseorang atau memeluk dengan penuh kasih sambil berbicara dengan suara lembut, hal ini dapat menambah kehangatan dan memberikan dampak emosional yang lebih kuat.
Jadi, apakah soft spoken termasuk love language? cara berbicara yang lembut dapat dianggap sebagai bentuk pengekspresian dari words of affirmation atau bagian dari gaya komunikasi yang memperkuat pesan cinta. (BAI)