Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Berduka Disfungsional: Pengertian beserta Tanda-tandanya
26 Juli 2023 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berduka disfungsional adalah suatu kegagalan dalam mengikuti proses berduka normal, sehingga dirinya menunjukkan respons yang berlebihan, seperti merasa tidak sejahtera, hingga depresi.
Sofiani dalam Analisis Faktor Dominan yang Mempengaruhi Rasa Berduka Terhadap Proses Berduka Disfungsional pada Mahasiswa PSIK UMM TA. 2010-2012 menyebutkan bahwa berduka disfungsional rentan menyebabkan seseorang mengalami depresi.
Untuk memahami lebih lanjut tentang pengertian berduka disfungsional, baca artikel ini sampai habis.
ADVERTISEMENT
Pengertian Berduka Disfungsional
Berduka adalah suatu respons seseorang terhadap musibah tertentu, seperti kematian. Pada dasarnya, berduka menimbulkan perasaan sedih akibat ditinggalkan orang yang dicintai.
Di samping itu, berduka terdiri dari dua jenis, yaitu berduka antisipatori dan berduka disfungsional. Berduka antisipatori adalah jenis berduka normal yang dialami seseorang saat merasa kehilangan.
Di sisi lain, berduka disfungsional adalah suatu bentuk berduka yang tidak normal atau dalam kondisi patologis.
Pada umumnya, seseorang yang mengalami proses berduka disfungsional akan menyalahkan dirinya sendiri, penurunan tanggung jawab, hingga tidak percaya lagi dengan orang lain.
Tanda-Tanda Berduka Disfungsional
Berduka disfungsional adalah perasaan kehilangan yang tidak wajar dan cenderung berlebihan. Adapun sejumlah tanda-tanda berduka disfungsional adalah.
1. Menyalahkan Diri Sendiri
Salah satu tanda-tanda berduka disfungsional adalah seseorang cenderung suka menyalahkan dirinya sendiri. Hal ini disebabkan karena dirinya merasa jika kematian seseorang adalah kesalahannya.
Akibatnya, dirinya cenderung menyesal, terus menyalahkan diri sendiri, dan sulit memaafkan diri sendiri.
ADVERTISEMENT
2. Tidak Percaya Orang Lain
Tanda-tanda berduka disfungsional berikutnya adalah seseorang menjadi tidak percaya lagi dengan orang lain. Hal ini disebabkan karena dirinya menganggap jika banyak orang yang menipu atau mengelabuhinya.
Padahal, bisa saja seseorang berbohong demi kebaikannya dan menjaga perasaannya saat sedang kehilangan orang lain.
3. Perasaan Kosong
Tanda-tanda berduka disfungsional lainnya adalah seseorang merasa kosong dan hampa setelah ditinggalkan orang lain. Kondisi ini bisa memicu perasaan sedih berlebihan.
Pada dasarnya, merasa sedih saat kehilangan seseorang adalah perasaan yang wajar. Namun, apabila perasaan sedih tersebut terlalu larut, seseorang akan merasa kosong dan hampa, seolah-olah tidak ada siapapun lagi di sisinya.
4. Penurunan Tanggung Jawab
Tanda-tanda berduka disfungsional yang terakhir adalah seseorang cenderung mengalami penurunan terhadap tanggung jawab, peran, maupun kinerjanya. Kondisi ini kerap dialami di lingkungan kerja.
Biasanya, seseorang akan sulit berkonsentrasi karena pikirannya masih larut dalam kesedihan. Akibatnya, pekerjaannya pun menjadi terabaikan dan kinerjanya menurun.
Demikian sederet informasi mengenai pengertian berduka disfungsional dan tanda-tandanya. [ENF]
ADVERTISEMENT