Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bullying Non Verbal dan Contoh yang Sering tidak Disadari
29 Mei 2023 22:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Biasanya tindakan bullying dilakukan secara berulang-ulang dan sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang dianggap lebih lemah.
Untuk mengetahui penjelasan tentang bullying non verbal, simak di bawah ini.
Pengertian Bullying Non Verbal
Menurut Rigby yang dikutip oleh Widya Ayu Sapitri dalam buku Cegah dan Stop Bullying Sejak Dini, bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti yang diperlihatkan ke dalam aksi secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, yang biasa dilakukan secara berulang. Tujuannya adalah untuk membuat korban menderita.
Sedangkan bullying non verbal adalah tindakan intimidasi atau penghinaan yang dilakukan melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, atau pesan yang disampaikan tanpa menggunakan kata-kata secara langsung.
ADVERTISEMENT
Contoh-Contoh Bullying Non Verbal
Bentuk-bentuk bullying non verbal seringkali tidak disadari oleh pelaku maupun korban. Tetapi dapat memiliki dampak emosional yang signifikan pada korban.
Berikut adalah beberapa contoh umum dari bullying non verbal yang sering tidak disadari.
1. Ekspresi Wajah yang Menghina
Seringkali, ekspresi wajah yang menghina atau sinis dapat digunakan untuk merendahkan atau mengolok-olok orang lain. Misalnya, mengangkat alis dengan cemberut atau melihat seseorang dengan pandangan tajam dapat menjadi bentuk bullying non verbal yang membuat korban merasa tidak nyaman.
2. Gelengan Kepala atau Menggelengkan Bahu
Gerakan tubuh ini dapat menyampaikan pesan penolakan, kekecewaan, atau meragukan kemampuan seseorang. Saat dilakukan secara terus-menerus, hal ini dapat membuat korban merasa diabaikan atau dianggap tidak penting.
3. Mengabaikan atau Menghindari Kontak Mata
Salah satu cara paling umum bagi pelaku bullying non verbal adalah sengaja menghindari kontak mata dengan korban. Hal ini dapat membuat korban merasa tidak dihargai atau dianggap rendah.
ADVERTISEMENT
4. Gelak Tawa atau Senyum Sinis
Bullying non verbal juga dapat terjadi melalui reaksi yang tidak pantas terhadap tindakan atau ucapan korban. Misalnya, ketika seseorang sedang jatuh atau membuat kesalahan, pelaku dapat tertawa dengan nada merendahkan atau tersenyum sinis. Tindakan tersebut dapat membuat korban merasa malu atau tidak dihormati.
5. Body Language yang Mengejek
Gerakan tubuh seperti menunjuk, mengangkat bahu, atau berjalan dengan gaya yang mengejek dapat menjadi bentuk bullying non verbal yang sering tidak disadari. Hal tersebut dapat memberikan pesan negatif kepada korban dan mengurangi rasa percaya dirinya.
6. Pesan Digital yang Menghina
Dalam era digital, bullying non verbal juga dapat terjadi melalui pesan teks, komentar media sosial, atau meme yang menghina. Hal ini dapat mencakup emoji atau emotikon yang digunakan secara sarkastik atau dengan maksud mengolok-olok.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya bullying non verbal adalah tindakan penghinaan yang tidak dilakukan menggunakan kata-kata, namun memiliki potensi yang sama merusaknya dengan bentuk bullying lainnya.
Korban seringkali mengalami stres, rendah diri, depresi, atau bahkan berpikir untuk bunuh diri. (dai)