Konten dari Pengguna

Cara Menghadapi Orang Koleris, si Aktif yang Kurang Peka

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
12 Maret 2024 23:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara menghadapi orang koleris. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara menghadapi orang koleris. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orang koleris memiliki penampilan yang santai, cukup pemikir, dengan sikap meyakinkan dan serius, namun kurang peka terhadap sekitar.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghadapi orang koleris dengan tepat agar bisa menjalin hubungan yang baik dengannya. Bagaimana caranya? Simak dalam pembahasan berikut ini.

Cara Menghadapi Orang Koleris

Ilustrasi cara menghadapi orang koleris. Foto: Pexels
Dalam buku Jurus Jitu Membaca Kepribadian Orang Lain karya Harfi Muthia, ciri orang koleris adalah suka mengatur, menunjuk dan memerintah, bossy, suka petualangan dan tantangan, tegas, kuat, cepat, dan tangkas dalam melakukan sesuatu, juga tidak mudah menyerah.
Berdasarkan ciri di atas, orang koleris cocok untuk dijadikan sebagai sosok pemimpin. Bahkan ia merasa tidak membutuhkan teman karena merasa sanggup melakukan semua sendiri.
Akibatnya, orang koleris dikenal sebagai sosok yang kaku dan keras terhadap orang lain karena hanya berfokus pada tujuan dan obsesi pribadinya.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana cara menghadapi orang tipe koleris tersebut? Berikut penjelasannya.

1. Tetapkan Batasan

Penting untuk menerapkan batasan tertentu dalam menghadapi orang tipe koleris. Biasanya mereka tidak terlalu peduli dengan pertemanan.
Oleh karena itu, tidak perlu terlalu mendekatkan diri dan cukup berinteraksi secara profesional saja.

2. Jangan Libatkan Perasaan

Alangkah lebih baik tidak melibatkan perasaan saat berdiskusi dengan orang koleris. Biasanya mereka telah memiliki pendapat dan persepsi sehingga sulit menerima masukan dari orang lain. Melibatkan perasaan justru hanya akan membuat kecewa dan sakit hati.

3. Mengalah

Orang koleris biasanya keras kepala karena telah memiliki visi dan misi yang pasti. Selama apa yang mereka rencanakan memang bagus untuk meraih tujuan bersama, tidak ada salahnya untuk mengalah dan menurutinya. Namun, perlu bertindak ketika orang koleris menjadi terlalu bossy dan penuntut.
ADVERTISEMENT

4. Baca Situasi

Orang koleris mudah tersulut emosi, memanipulasi orang lain, dan juga suka pertengkaran. Setiap orang sangat perlu peka terhadap hal semacam ini. Lebih baik menghindar ketika orang koleris mulai menunjukkan sikap buruknya untuk menghindari masalah.

5. Komunikasi yang Matang

Langkah terakhir adalah berhati-hati dalam komunikasi. Kalau ingin menyampaikan pendapat, persiapkan jabaran pemaparan yang matang dan benar. Pastikan juga untuk menemuinya saat kondisi hatinya sedang baik.
Demikian beberapa cara menghadapi orang koleris yang bisa dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja. (SP)