Konten dari Pengguna

Cara Menghadapi Orang yang Obsesi pada Kita

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
5 Oktober 2023 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara menghadapi orang yang obsesi. Foto: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara menghadapi orang yang obsesi. Foto: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Cara menghadapi orang yang obsesi pada kita sebenarnya cukup mudah. Obsesi sendiri adalah perasaan yang amat merasuki pikiran dan mempunyai perbedaan sangat tipis dengan ketertarikan. Perasaan obsesi yang biasa-biasa saja, tentu bukan masalah.
ADVERTISEMENT
Namun, bagaimana bila berlebihan? Tentu ini akan sangat mengganggu. Jadi, bagaimana cara menghadapi orang yang obsesi pada kita sehingga tidak berakhir menjadi toksik?

Cara Menghadapi Orang yang Obsesi kepada Kita dengan Tepat

Ilustrasi cara menghadapi orang yang obsesi. Foto: StockSnap/Pixabay
Melansir situs birokonsultasi.psikologi.uma.ac.id, obsesi muncul ketika ada perasaan terlalu menginginkan orang lain untuk dimiliki. Orang yang terobsesi pada kita biasanya merasa kebahagiaannya tergantung kepada kita. Padahal sejatinya kebahagiaan tiap orang ada pada diri masing-masing.
Mengatasi perasaan obsesi baik kepada seseorang atau hal lainnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti menyingkirkan pemicu obsesi, mengalihkan perhatian, melakukan aktivitas lain, dan memberi jeda dari sesuatu yang berkaitan dengan obsesi tersebut. Selain cara tersebut ada beberapa cara lain yang bisa dicoba:

1. Ungkapkan Ketidaknyamanan

Orang yang memiliki obsesi kadang menganggap pasangan adalah obyek kepemilikan. Tentu perilaku ini sangat egois. Namun, tatkala pasangan mulai menunjukkan sikap obsesi kembali, sebaiknya ungkapkan ketidaknyamanan kita.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, pasangan akan mengetahui bahwa cinta itu bukan mengekang kebebasan, tetapi saling mengerti dan percaya satu sama lain.

2. Mencari Penyebabnya

Perilaku obsesi seseorang umumnya tidak tiba-tiba muncul. Tentu ada hal yang menjadi penyebab dan bukan tidak mungkin berasal dari diri kita.
Oleh karena itu, carilah penyebab sikap obsesi tersebut sehingga kita dapat segera mencari solusi sebelum menjadi toksik dalam hubungan.

3. Membantu Menghilangkan Perasaan Obsesi

Jangan hanya menceramahi pasangan agar tidak menjadi sosok yang obsesi, tetapi bantulah dia keluar dari kebiasaan tersebut. Caranya dengan menjalani hubungan yang sehat dan santai.
Lalu bangun pula komunikasi yang efektif, intens, serta hangat sehingga tumbuh kepercayaan. Selain itu, pastikan meluangkan waktu lebih banyak untuk pasangan.

4. Lakukan Komunikasi

Ajak pasangan untuk mengobrol atau berkomunikasi tentang perilaku obsesinya. Beri pengertian bahwa sikap obsesi justru bisa menjadi duri yang akan menghancurkan hubungan.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena pasangan seolah selalu merasa tidak tenang dan mengganggap kita hanya miliknya, sementara kita justru tertekan menghadap situasi tersebut.

5. Mengambil Langkah

Segera ambil langkah tegas bila sikap obsesi pasangan terus berulang. Sebagai contoh, memutuskan hubungan atau kontak selama beberapa waktu. Tindakan ini pastinya akan membuat pasangan berpikir mengenai perilaku obsesinya dan semua hal yang dilakukan pada kita.
Cara menghadapi orang yang obsesi perlu diketahui, khususnya oleh orang-orang yang berada di posisi tersebut. Jangan sampai perilaku obsesif menjadi masalah dalam hubungan. (DN)