Dampak Rebound Relationship, Baik Negatif Maupun Positif

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
14 April 2024 23:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rebound relationship. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rebound relationship. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai bentuk pelampiasan dan pelarian, dampak yang diberikan oleh rebound relationship bisa berbentuk negatif dan positif. Namun, tetap saja keduanya bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang.
ADVERTISEMENT
Rebound relationship sendiri sering dianggap sebagai alat untuk mengatasi rasa sedih dan kesepian akibat putus cinta. Karena itu, hubungan ini bisa merugikan serta menguntungkan salah satu pihak.
Ketahui sejumlah dampak rebound relationship yang perlu dihindari dalam ulasan berikut ini.

Dampak Rebound Relationship

Ilustrasi rebound relationship. Sumber foto: Unsplash
Dikutip dari situs Relate, rebound relationship merupakan hubungan yang terjalin setelah individu baru putus dari mantannya. Hubungan ini biasa dianggap sebagai pelampiasan atau pelarian untuk melupakan dan mengatasi rasa kesepian akibat putus cinta.
Oleh karena itu, rebound relationship bisa memberikan dampak yang signifikan bagi kedua belah pihak, baik secara positif ataupun negatif. Berikut penjelasannya.

1. Menimbulkan Rasa Kesepian

Salah satu dampak paling umum dari rebound relationship adalah menimbulka rasa kesepian. Alih-alih mendapatkan ketenangan dan dukungan emosional, mereka lebih merasa kesepian dan sulit untuk beradaptasi setelah hubungan sebelumnya berakhir.
ADVERTISEMENT

2. Mudah Sedih

Rebound relationship juga bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap perasaan sedih atau depresi. Ketika hubungan baru tidak memenuhi harapan, maka mereka tetap belum pulih sepenuhnya. Akibatnya, mereka akan terjebak dalam siklus emosi negatif.

3. Rasa Percaya Diri Sedikit Meningkat

Sebaliknya, terlibat dalam rebound relationship mungkin bisa meningkatkan rasa percaya diri seseorang karena merasa dipilih atau diinginkan oleh pasangan baru mereka.
Namun, kepercayaan diri ini biasanya bersifat sementara dan tidak menimbulkan efek besar.

4. Sulit untuk Percaya

Dampak terakhir bagi seseorang yang terjebak dalam rebound relationship adalah sulit percaya pada orang lain. Karena itu, untuk membangun hubungan yang kokoh dan berkelanjutan setelah mengalami putus cinta terasa lebuh sulit dan menantang.
Itulah sejumlah dampak dari rebound relationship yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Jenis hubungan ini memang bisa menjadi pelarian sementara dari rasa kesepian atau kehilangan, tetapi pada praktiknya, kerap memberi dampak negatif bagi yang menjalankan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami dampak emosional yang diberikan agar dapat mencegah terjadinya rebound relationship dalam hidup. (RN)