Konten dari Pengguna

Dampak Shopaholic bagi Kehidupan Perekonomian Masyarakat

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
2 November 2023 19:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dampak Shopaholic. Foto: dok. Unsplash/Becca McHaffie
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dampak Shopaholic. Foto: dok. Unsplash/Becca McHaffie
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dampak shopaholic dapat dialami seseorang yang kecanduan untuk berbelanja. Salah satu dampaknya adalah terbentuknya perilaku konsumtif dan boros.
ADVERTISEMENT
Jika hal ini terus dibiarkan, maka lambat laun akan mengakibatkan dampak buruk yang lebih besar pada kondisi kestabilan perekonomian masyarakat.
Hal tersebut timbul karena kebiasaan masyarakat yang cenderung menggunakan uangnya untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Dampak Shopaholic bagi Kehidupan Perekonomian Masyarakat

Ilustrasi Dampak Shopaholic. Foto: dok. Unsplash/freestocks
Dikutip dari buku Menyelamatkan Generasi Emas, Dr. Ir. H. Moh. Irham Zuhdi, S.Pd., M.Pd., dkk (2022: 18), shopaholic atau ketagihan belanja umumnya dialami oleh kaum hawa. Hal ini dapat diketahui dari hobi belanja para perempuan yang terkadang di luar nalar.
Seseorang yang termasuk kategori shopaholic, umumnya cenderung memiliki kebiasaan belanja barang-barang yang tidak penting dan berlebihan, sehingga dapat membuat orang lain ikut memiliki dan membeli barang yang sama.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, sering ditemukan kalangan ibu-ibu maupun para gadis memiliki satu jenis barang yang lebih dari dua buah.
Orang yang termasuk dalam kategori shopaholic adalah mereka yang biasa disebut juga sebagai konsumen fanatik, sehingga dikenal sebagai seseorang yang memiliki gaya hidup konsumtif.
Penjelasan mengenai pengertian konsumtif dipaparkan dalam buku Lifestyle of Determinant: Penderita Penyakit Jantung Koroner yang disusun oleh Prof. Adjunct. Dr. Marniati, S.E., M.Kes., ‎Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2022: 32), seseorang membeli bukan karena kebutuhan namun karena untuk kesenangan sendiri, sehingga menyebabkan pemborosan yang dikenal dengan istilah perilaku konsumtif atau konsumerisme.
Konsumerisme merupakan aktivitas sosial untuk diri sendiri (memutuskan membeli atau tidak), sebagai kompetisi pada teman anggota sebagai simbol status, gengsi, atau citra diri manusia modern yang tidak ketinggalan zaman.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dampak shopaholic bagi perekonomian masyarakat secara umum adalah membentuk gaya hidup konsumtif yang cenderung boros.
Jika hal ini terus terjadi, maka kestabilan ekonomi masyarakat akan goyah bahkan cenderung menurun karena pemasukan yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok dialihkan untuk berbelanja barang yang tidak dibutuhkan.
Demikian pembahasan tentang dampak shopaholic yang menarik untuk diketahui. Semoga bermanfaat. (DAP)