Definisi dan Ruang Lingkup Psikologi Klinis yang Penting Diketahui

Ilustrasi psikologi klinis. Sumber foto: Unsplash

Psikologi klinis merupakan cabang psikologi yang berfokus pada analisis, penanganan, dan diagnosis penyakit jiwa. Ruang lingkup psikologi klinis sendiri terbagi menjadi beberapa jenis.

Salah satu ruang lingkup psikologi klinis adalah assesment, yakni proses pengumpulan informasi mengenai klien. Untuk uraian lebih lengkap dan jelas, simak di bawah ini.

Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Klinis

Ilustrasi psikologi klinis. Sumber foto: Unsplash

Psikologi klinis merupakan cabang Psikologi yang berfokus pada sebuah penanganan, analisis, dan diagnosis penyakit jiwa. Secara umum, psikologi klinis menerapkan dan mengaplikasikan psikologi abnormal sebagai dasar.

Karena memakai psikologi abnormal sebagai ilmu dasar atau konsep, ilmu ini dapat memahami dan memberi bantuan bagi siapa saja yang mengalami gangguan jiwa atau masalah psikologis.

Dilansir dari situs IPK Indonesia, ada beberapa kasus yang dapat ditangani oleh psikologi klinis, di antaranya kecemasan berlebih, depresi, trauma, autis, hingga gangguan makan.

Psikologi klinis sendiri terbagi menjadi beberapa ruang lingkup, antara lain:

1. Assesment

Salah satu ruang lingkup psikologi klinis adalah assesment. Menurut Wiramihardja S.A., assesment merupakan proses pengumpulan informasi mengenai klien atau subjek. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman lebih baik mengenai seseorang.

Lalu, menurut Bern dan Nietzel, assesment merupakan pengumpulan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar bagi keputusan dalam penilaian.

2. Intervensi

Ruang lingkup psikologi klinis selanjutnya adalah intervensi, yakni upaya untuk mengubah perilaku, pikiran, serta perasaan seseorang. Menurut Kendall dan Norton Ford, intervensi klinis menggunakan prinsip psikologi untuk menolong seseorang menghadapi masalah.

3. Penelitian

Ruang lingkup psikologi klinis yang terakhir adalah penelitian. Di mana dalam psikologi klinis, penelitian bertujuan untuk membuktikan kebenaran dari teori yang dipraktikkan.

Selain itu, penelitian juga digunakan untuk dapat lebih memahami keunikan perasaan, pikiran, dan perilaku seseorang. Penelitian juga terbagi menjadi dua tujuan, yakni:

Metode penelitian yang biasa digunakan pun beragam, yakni observasi, epidemiologi, korelasi, eksperimen, longitudinal, dan desain satu kasus. (RN)