news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Delusi: Pengertian, Penyebab, dan Gejala yang Patut Diketahui

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
17 Desember 2023 21:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi delusi adalah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi delusi adalah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Gangguan delusi adalah jenis kondisi kesehatan mental di mana seseorang tidak bisa membedakan apa yang nyata dari apa yang dibayangkan.
ADVERTISEMENT
Delusi biasanya memiliki beberapa tema tertentu. Berikut akan dibahas mengenai pengertian, penyebab, dan gejala delusi yang patut diketahui

Pengertian Delusi

Ilustrasi delusi adalah. Foto: Pixabay
Delusi adalah meyakini sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Sebenarnya, keyakinan palsu tersebut yang membentuk penolakan dramatis terhadap realitas yang lazim.
Delusi mencakup penafsiran yang keliru atas suatu persepsi atau pengalaman. Delusi biasanya berkaitan dengan penyakit mental lain, yaitu skizofrenia.
Delusi bersifat aneh ketika hal tersebut tidak masuk akal dalam budayanya dan tidak diperoleh dari pengalaman hidup sehari-hari. Contoh seseorang yang mengalami delusi biasanya akan merasa yakin bahwa ia terus diikuti oleh sosok tertentu tanpa bukti jelas.
Berdasarkan buku Kajian Gangguan Psikologis karya Ellenoor, dkk, delusi memiliki berbagai tema, antara lain persecutory, referential, somatic, religious, dan grandiose.
ADVERTISEMENT

Penyebab Delusi

Ilustrasi delusi adalah. Foto: Pixabay
Dipaparkan dalam buku Mengenal Gangguan Mental oleh Sekolah Rasa, secara umum, delusi bisa disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan sosial, dan ketidakseimbangan kimia otak.
Faktor genetik menyatakan bahwa delusi bisa diturunkan dari orang tua ke anaknya. Selanjutnya, faktor lingkungan sosial mengindikasikan adanya berbagai kondisi yang bisa memicu stres.
Terakhir adalah faktor keseimbangan otak yang menunjukkan adanya abnormalitas otak yang dapat mengontrol keyakinan dan persepsi dengan menumbuhkan gejala delusi.
Beberapa hal tersebut akan semakin diperparah dengan keadaan, antara lain konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang atau seseorang yang memiliki penglihatan dan pendengaran yang buruk.

Gejala Delusi

Ilustrasi delusi adalah. Foto: Pixabay
Setiap delusi memiliki karakteristik yang unik dan memengaruhi pola pikir serta perilaku individu secara berbeda. Namun, salah satu gejala utama yang ditunjukkan adalah penderita merasa dirinya baik-baik saja dan juga terlihat normal.
ADVERTISEMENT
Namun dalam periode waktu tertentu, penderita bisa merasa takut, cemas, dengan emosi dan suasana hati yang buruk. Penderita juga berhalusinasi dan merasa melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang tidak ada.
Cara pengobatan yang utama dan pertama adalah dengan menumbuhkan kesadaran pada penderita bahwa itu adalah salah dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Demikian adalah pengertian, penyebab, dan gejala delusi yang patut diketahui. (SP)