Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Emotional Quotient: Pengertian Beserta Kategorinya
12 Juli 2023 18:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Emotional quotient adalah aspek penting yang dapat membantu menentukan masa depan. Pasalnya, Emotional Quotient atau EQ berhubungan dengan kondisi emosional seseorang.
Andriani dalam Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient) dalam Peningkatan Prestasi Belajar menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan EQ berpotensi untuk mengalami peningkatan prestasi belajar.
Untuk memahami lebih jauh tentang apa itu emotion quotient, mari simak artikel ini sampai habis.
ADVERTISEMENT
Apa itu Emotional Quotient?
Emotional quotient adalah kemampuan seseorang dalam mengelola emosinya dalam berbagai situasi, termasuk saat berhadapan dengan orang lain.
Seseorang yang memiliki kecerdasan Emotional Quotient (EQ) yang tinggi akan mampu mengendalikan diri, tekun, hingga bisa berkomunikasi dengan baik.
Kecerdasan EQ ini sangat dibutuhkan dalam berbagai situasi, baik saat di sekolah atau ketika bekerja. Sebab, kecerdasan EQ akan membantu seseorang untuk bekerja lebih profesional.
Kategori Emotional Quotient
Emotional quotient memiliki beberapa kategori. Adapun sejumlah kategori emotional quotient adalah.
1. Self-Regulation
Salah satu kategori emotional quotient adalah self-regulation atau kemampuan seseorang dalam mengendalikan perasaannya, sehingga dapat bersikap lebih bijak dalam berbagai situasi.
Biasanya, seseorang yang memiliki kemampuan self-regulation tinggi tak akan bertengkar di depan umum, karena mereka dapat berpikir lebih jauh tentang tindakannya.
ADVERTISEMENT
2. Self-Awareness
Kategori emotional quotient selanjutnya adalah self-awareness. Seseorang yang memiliki kemampuan self-awareness mumpuni akan mampu mengenal dirinya dengan lebih baik, seperti kelebihan dan kelemahan.
Dengan begitu, seseorang akan lebih sadar diri dan dapat menangani suatu kritikan untuk digunakan sebagai bekal dalam memperbaiki diri.
3. Empati
Kategori EQ berikutnya adalah rasa empati, yaitu sikap yang bisa membantu seseorang untuk menempatkan diri di posisi orang lain. Dengan begitu, seseorang akan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Rasa empati yang tinggi akan membantu seseorang untuk menolong orang lain dan memiliki belas kasih. Kemampuan ini termasuk salah satu hal yang perlu dimiliki ketika berada di lingkungan sosial.
4. Motivasi
Kategori EQ selanjutnya adalah motivasi kepada dirinya sendiri. Seseorang yang mampu memotivasi dirinya sendiri akan lebih optimis untuk bergerak maju.
Di samping itu, motivasi juga bisa membuat diri seseorang merasa lebih berenergi sepanjang waktu untuk mencapai tujuannya. Seseorang yang memiliki kemampuan motivasi tinggi lebih cocok untuk menjadi seorang pemimpin, karena dapat mendorong timnya dengan baik.
ADVERTISEMENT
5. Kemampuan untuk Menghadapi Orang Lain
Terakhir, kategori emotional quotient adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi orang lain. Kemampuan ini berkaitan dengan keberadaan seseorang di lingkungan sosial agar dirinya bisa lebih adaptif.
Dengan memiliki kemampuan ini, seseorang dapat mengarahkan orang lain serta meningkatkan kepercayaan timnya dalam mencapai tujuan. Maka dari itu, seseorang yang memiliki kemampuan untuk menghadapi orang lain juga cocok menjadi seorang pemimpin.
Demikian berbagai informasi mengenai apa itu emotional quotient dan kategori-kategorinya. [ENF]