Konten dari Pengguna

Emptiness: Pengertian dan Fakta Menariknya Menurut Psikologi

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
1 Februari 2024 23:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi Emptiness. Sumber foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Emptiness. Sumber foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Emptiness artinya suatu pengalaman psikologis di mana seseorang merasa hampa, namun sulit dijelaskan dengan kata-kata.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia psikologi, emptiness menjadi fokus penelitian karena dapat memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang. Pasalnya, kondisi ini menciptakan perasaan kekosongan atau ketidakmampuan untuk merasakan kebahagiaan.
Untuk lebih memahami tentang emptiness beserta fakta menarik di baliknya, simak dalam ulasan berikut ini.

Pengertian Emptiness

ilustrasi Emptiness. Sumber foto: Pexels
Mengutip buku Seni Berdamai dengan Diri Sendiri karya Ipnu Noegroho, emptiness, dalam konteks psikologi adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak lagi dapat merasakan kepuasan, sukacita, kebahagiaan, atau harapan dalam kehidupannya.
Bahkan, perasaan hampa ini sering kali terkait erat dengan kesepian dan rasa putus asa.
Pengertian ini mencakup dimensi subjektif yang melibatkan persepsi dan pengalaman individu terhadap kehidupan mereka.

Fakta Menarik Emptines

Emptiness bukan hanya sekadar perasaan kosong. Penelitian mengenai kondisi ini juga dapat memberikan wawasan mendalam tentang kesejahteraan psikologis seseorang.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa fakta menarik terkait emptiness dalam bidang psikologi.

1. Berhubungan Erat dengan Kesejahteraan Emosional

Rasa hampa seringkali berhubungan erat dengan kesejahteraan emosional. Individu yang merasakannya mungkin mengalami kesulitan dalam menikmati momen kebahagiaan dan kepuasan hidup sehari-hari.

2. Berkaitan dengan Kesehatan Mental

Emptiness sering dihubungkan dengan berbagai gangguan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan kepribadian.
Ini dapat menjadi gejala atau faktor yang memperburuk kondisi kesejahteraan mental.

3. Hasil dari Konflik Naluri Manusia

Teori psikoanalisis menyatakan bahwa rasa hampa dapat muncul sebagai hasil dari konflik dalam pikiran bawah sadar dan konflik antara insting-insting manusia.

4. Dapat Muncul dalam Individu yang Penuh Prestasi

Menariknya, emptiness juga dapat muncul pada individu yang sukses dan memiliki kehidupan penuh prestasi.
Hal ini dapat disebabkan oleh perasaan kekosongan dalam pencapaian atau kurangnya makna dalam keberhasilan.

5. Dapat Dipengaruhi Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial, seperti ketidaksetaraan sosial, kurangnya dukungan sosial, atau tekanan dari masyarakat, dapat memengaruhi perkembangan rasa hampa.
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor ini dapat membentuk persepsi individu terhadap diri mereka sendiri dan kehidupan mereka.

6. Dapat Diobati dengan Koneksi Emosional

Rasa hampa dapat diatasi melalui berbagai pendekatan terapeutik, termasuk kognitif, psikoanalisis, atau terapi perilaku kognitif.
Pembentukan koneksi emosional yang kuat dengan orang lain juga dapat membantu mengatasi perasaan hampa.
Emptiness artinya bukan hanya tentang kekosongan, melainkan juga bagaimana individu merespon dan mengatasi perasaan ini. Dengan segala kompleksitasnya, emptiness menciptakan lanskap emosional yang memerlukan pemahaman mendalam.
Dalam konteks psikologi, memahami emptiness menjadi langkah awal untuk menciptakan intervensi yang efektif dan mendukung kesejahteraan mental seseorang. (AZS)