Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Gangguan Mythomania: Kebiasaan Bohong yang Berakibat Fatal
28 Mei 2023 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mythomania adalah salah satu bentuk gangguan mental yang membuat anak memiliki kebiasaan berbohong secara tidak wajar. Seseorang yang mengidap mythomania menjadi terlalu sering berbohong tanpa alasan.
Schmalzbach dalam Pathological Lying—Pseudologia Phantastica (Mythomania)(Inclusive of Politicians and World Leaders) menjelaskan Bahwa seseorang yang mengidap mythomania menjadi kerap berbohong meskipun tidak bertujuan untuk mengambil suatu keuntungan.
Kondisi ini tentu saja cukup mengkhawatirkan. Oleh sebab itu, kenali gejala-gejala mythomania dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT
Pengertian Mythomania
Mythomania adalah suatu gangguan mental yang menyebabkan seseorang kerap berbohong dalam waktu lama dan tidak bermaksud untuk mengambil keuntungan serta dilakukan dengan tanpa alasan.
Seseorang yang mengidap mythomania juga sering percaya pada kebohongan yang diciptakannya. Kondisi ini bahkan bisa menyerang anak-anak, sehingga orang tua dan orang-orang di sekitarnya harus lebih waspada.
Kebohongan yang dilakukan oleh pengidap mythomania bertujuan untuk menyenangkan dirinya sendiri dan seringkali tersamarkan, sehingga sulit untuk dikenali.
Penyebab mythomania bisa dikarenakan oleh pengalaman pribadi, seperti pernah mengalami kegagalan, pergaulan remaja, dan beberapa faktor psikologis lainnya.
Gejala Mythomania
Untuk lebih mengenali gejala mythomania pada seseorang, berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri yang perlu diketahui.
1. Suka Membesarkan Masalah
Salah satu gejala mythomania adalah seseorang menjadi suka membesarkan masalah. Meskipun masalah yang dihadapi tidak terlalu besar, tetapi pengidap mythomania sering merekayasa cerita sendiri.
Bahkan, pengidap mythomania juga lihai memberikan fakta yang justru bisa menutupi kenyataan yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
2. Suka Bertindak Sebagai Korban
Gejala mythomania berikutnya adalah kerap bertindak sebagai korban. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan diri atau memang dilakukan tanpa masalah.
Dirinya akan mengarang banyak cerita dan menyampaikan suatu fakta yang membuatnya tampak menjadi korban. Bahkan, cerita yang disampaikan cenderung tidak konsisten.
3. Menutup Diri
Ciri-ciri mythomania berikutnya adalah seseorang cenderung menjadi sosok yang penutup. Dirinya akan mengurangi aktivitas sosial yang membuatnya harus berinteraksi dengan orang lain.
Lebih buruknya, sosok mythomania bisa melarang orang tuanya untuk mengenal teman-temannya lebih jauh lagi.
4. Cerita Bermula dari Fakta
Gejala mythomania yang terakhir adalah seseorang semula akan menceritakan fakta yang terjadi sebenarnya. Setelah itu, dia akan menceritakan kebohongan yang dibuatnya.
Biasanya, kebohongan yang diceritakan ini akan terlihat karena dia bercerita secara tidak konsisten.
Demikian sejumlah informasi seputar gangguan mythomania dan ciri-cirinya yang mudah dikenali. [ENF]
ADVERTISEMENT