Jenis-Jenis Gangguan Mood dan Penyebabnya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
4 Maret 2023 17:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gangguan mood. Sumber foto pixels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gangguan mood. Sumber foto pixels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam buku Mengendalikan Mood Anda, Meir Paul menjelaskan, gangguan mood adalah suatu gejala yang menyebabkan perubahan perasaan seseorang secara ekstrem. Gangguan ini membuat penderitanya larut dalam perasaan dalam jangka waktu yang panjang.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang mengalami gangguan mood ini akan mengalami roller coaster emosional, dimana emosi seseorang dapat naik turun secara ekstrem sehingga mengganggu aktivitas.
Pada umumnya, gangguan mood ini terjadi karena terlalu banyak tekanan pada diri dan cenderung terlalu larut dalam tekanan. Jika kondisi seperti ini tidak segera diatasi, akan berlanjut menjadi depresi mayor.
Gangguan mood memiliki beberapa jenis yang digolongkan berdasarkan waktu lamanya gangguan ini terjadi.

Jenis-Jenis Gangguan Mood

Ilustrasi gangguan mood. Sumber: Pexels.

1. Episode Manic

Davidson Gerald. C, dalam buku Psikologi Abnormal menjelaskan, selama satu episode manic, penderita mengalami ekspansi mood yang tiba-tiba dan merasakan kegembiraan, optimisme dan euphoria yang tidak biasa.
Orang yang mengalami kondisi episode manik ini, akan cenderung mengolok-ngolok orang lain dengan memberikan lelucon yang keterlaluan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, orang yang mengalami episode manik ini, mengalami self-esteem yang meningkat. Mulai dari tahap self-confidence yang ekstrim hingga delusi total akan kebesaran diri.

2. Gangguan Depresi

Depresi adalah jenis gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih yang dalam, hingga kehilangan minat terhadap hal yang disukai. Jika seseorang merasa sedih, putus asa, dan merasa dirinya tak berharga selama 2 minggu lebih, orang tersebut bisa jadi mengalami depresi.
Depresi ini jika tidak segera ditangani, akan menggangu aktivitas penderita, menurunkan produktifitas kerja, mengganggu hubungan sosial, hingga menimbulkan keinginan bunuh diri.
Namun, perlu diingat bahwa kamu tidak boleh melakukan self diagnose atau mendiagnosa diri sendiri, ya. Jika kamu mengalami ciri-ciri di atas, kamu bisa pergi ke profesional.
ADVERTISEMENT

3. Gangguan Distimik atau Distimia

Distemia atau distimik ialah bentuk depresi kronis jangka panjang yan gmembuat penderitanya sulit merasa senang bahkan di saat momen bahagia sekalipun.
Pengidap destemia ini memiliki kepribadian yang suram, banyak mengeluh, dan tidak bisa bersenang-senang.

Faktor Penyebab Gangguan Mood

1. Pengaruh keluarga dan genetik

Hasil pengamatan Jacoby David B. dalam buku Pustaka Kesehatan Populer menemukan bahwa anggota keluarga yang memiliki gangguan mood mempunya potensi lebih tinggi memiliki keturunan dengan gangguan mood.

2. Sistem Neurotransmiter

Gangguan mood menjadi subjek studi neurobiologist yang lebih intens. Peneliti mengimplikasikan pada tingkat serotonin dalam etiologi gangguan mood.
Hal ini disebabkan fungsi dari serotonin untuk mengatur reaksi emosional pada manusia. Dalam buku Mengendalikan Mood Anda, Meir paul mengatakan bahwa ketika tingkat serotonin rendah, zat neurotransmiter lainnya diizinkan (mood irregualarities), termasuk depresi. Anjloknya norepineferin akan menjadi salah satu akibat terjadinya gangguan mood.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa jenis gangguan mood dan faktor penyebabnya yang kamu perlu tahu.
Gangguan mood bisa terjadi pada siapapun. Jika kamu merasa mood kamu menurun, kamu dapat melakukan hal-hal yang membuat kamu bahagia. Bertemu teman, bersepeda, melukis, atau melakukan hobi lainnya bisa menjadi pilihan.
Jangan lupa juga untuk peduli dengan orang lain, ya. Karena bisa jadi orang di sekitar kamu sedang butuh untuk disemangati. (DAI)