Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kapan Anak Harus Dibawa ke Psikiater? Ini Ciri-Cirinya
22 Februari 2024 22:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kesehatan mental merupakan bekal penting bagi anak secara keseluruhan, sehingga orang tua perlu tahu ciri-ciri anak harus dibawa ke psikiater. Kapan anak harus dibawa ke psikiater? Salah satunya saat mengalami perubahan perilaku.
ADVERTISEMENT
Psikiater sendiri adalah tenaga medis yang mempelajari ilmu kedokteran umum, kemudian melanjutkan spesialisasi psikiatri. Sehingga seorang psikiater memiliki ketrampilan dalam penegakan diagnosis serta prognosis gangguan jiwa.
Dikutip dari buku Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-kanak karya Siti Rahmi, berikut beberapa ciri anak harus segera dibawa ke psikiater.
Kapan Anak Harus Dibawa ke Psikiater?
Masalah kesehatan mental sangat berpengaruh pada kesejahteraan secara keseluruhan pada kehidupan anak-anak. Tidak sedikit anak mengalami masalah berat hingga stres, lantas kapan anak harus dibawa ke psikiater? Ini ciri-cirinya.
1. Mengalami Perubahan Perilaku
Adanya perubahan perilaku secara signifikan tanpa penyebab yang jelas, sehingga ini perlu diwaspadai. Misalnya ketika anak tiba-tiba tidak mau berangkat ke sekolah hingga menghindari komunikasi dengan lingkungan sosial.
ADVERTISEMENT
2. Perubahan Pola Tidur
Anak perlu segera dibawa ke psikiater ketika mengalami perubahan pola tidur yang parah baik dari segi kuantitas atau kualitas. Hal ini bisa jadi tanda anak sedang merasa cemas atau tertekan hingga kesulitan untuk tidur.
3. Mulai Menyalahgunakan Alkohol
Keadaan yang semakin lama semakin sulit tidak jarang membuat anak berani menyalahgunakan alkohol, rokok, hingga obat-obatan. Hal ini tentu saja tidak seharusnya dilakukan oleh anak karena bisa merusak kehidupannya.
4. Menghindari Pergaulan Sosial
Biasanya anak yang mengalami gangguan mental akan merasa gugup saat berada di lingkungan sosial, seperti saat berinteraksi dengan teman. Jika muncul ketakutan tanpa alasan yang jelas saat berada di keramaian, maka harus segera ke psikiater.
5. Halusinasi
Tidak jarang anak harus ke psikiater jika ia mulai menunjukkan masalah emosional atau perilaku signifikan dalam fungsi sehari-hari. Misalnya ketika anak tiba-tiba mengalami tantrim parah berulang kali tanpa alasan yang jelas.
ADVERTISEMENT
6. Melakukan Percobaan Bunuh Diri
Saat seorang anak menunjukkan masalah emosional atau perilaku yang mengancam keselamatan diri, maka perlu dibawah ke psikiater. Beberapa perilaku yang dimaksud seperti melakukan percobaan bunuh diri hingga perilaku agresif parah.
Kapan anak harus dibawa ke psikiater? Setiap orang tua harus tahu ciri-ciri tersebut sebelum membawa anak ke psikiater. (DSI)