Konten dari Pengguna

Kelebihan dan Kekurangan Pola Asuh Demokratis yang Penting Diketahui Orang Tua

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
6 Oktober 2023 22:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis. Foto: Neil Dodhia/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis. Foto: Neil Dodhia/Pixabay
ADVERTISEMENT
Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya pengakuan orang tua terhadap kemampuan yang dimiliki anak-anaknya. Kendati terlihat ideal, tetap terdapat kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis yang membedakannya dari pola asuh lainnya.
ADVERTISEMENT
Berikut kelebihan serta kekurangan tipe pengasuhan anak tersebut yang penting diketahui orang tua.

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Pola Asuh Demokratis

Ilustrasi kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis. Foto: thank you for 💙/Pixabay
Dalam pola asuh demokratis anak akan diberi kesempatan agar tak selalu bergantung pada orang tua. Dengan kata lain, orang tua memberi anak kebebasan untuk memilih apa yang diinginkan.
Melansir eprints.walisongo.ac.id, pola asuh ini memungkinkan si kecil terlibat dalam pembicaraan, khususnya yang berkaitan dengan kehidupan anak.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis, mari simak penjelasan berikut.

Kelebihan Pola Asuh Demokratis

1. Mendorong Kemandirian
Sikap mandiri pada anak akan berkembang sebab senantiasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Dari sini mereka juga belajar mengenal konsekuensi atas pilihan yang diambil.
2. Mengembangkan Sikap Percaya Diri
ADVERTISEMENT
Kepercayaan diri anak bakal meningkat sebab mereka merasa dihargai dan mempunyai peran aktif dalam keluarga. Salah satunya, terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
3. Membangun Hubungan yang Kuat
Pola asuh demokratis menjunjung tinggi keterbukaan dalam komunikasi sehingga anak nyaman dalam mengungkapkan perasaan dan pendapat mereka. Ini juga menjadi dasar hubungan yang kuat.
4. Membentuk Nilai Positif
Nilai-nilai positif yang berkembang tatkala menerapkan pola asuh demokratis antara lain toleransi, tanggung jawab, kompromi, mudah beradaptasi, menghargai pekerjaan orang lain, lebih aktif, dan mau menerima kritik dengan terbuka.
5. Terhindar dari Konflik yang Berlebihan
Mengurangi potensi konflik antara orang tua dan anak, sebab si kecil merasa diberi kebebasan serta didengar.
6. Emosi Lebih Stabil
ADVERTISEMENT
Terbiasa menerima perbedaan pendapat dengan lapang dada membuat anak memiliki emosi yang stabil. Mereka menyadari bahwa perbedaan atau persamaan merupakan hal yang wajar dalam kehidupan.

Kekurangan Pola Asuh Demokratis

1. Memerlukan Lebih Banyak Waktu
Pendekatan ini membutuhkan kesabaran dan waktu yang lebih lama sebab melibatkan diskusi serta pengambilan keputusan bersama anak.
2. Tak Memiliki Batasan Jelas
Dalam upaya memberi kebebasan, sebagian orang tua terkadang kurang tegas dan berakhir pada tidak adanya batasan jelas. Hal ini akan memicu ketidakdisiplinan.
3. Ada Potensi Gagal dalam Pengambilan Keputusan
Kadang keputusan kurang bijak yang diambil anak karena keterbatasan pengalaman, berpotensi mengakibatkan masalah.
4. Tak Cocok untuk Anak-anak
Pendekatan ini tidak efektif untuk anak-anak yang lebih muda, tetapi sangat tepat bagi anak yang lebih tua sebab kemampuan berpikirnya lebih matang.
ADVERTISEMENT
5. Muncul Cekcok
Tak jarang terjadi perbedaan antara orang tua dan anak yang menyebabkan lepas kontrol sehingga menimbulkan ketegangan.
6. Dinilai Kurang Sopan
Dalam pola asuh ini kadang anak lepas kontrol saat berbicara sehingga menimbulkan kesan kurang sopan.
Demikian kelebihan dan kekurangan pola asuh demokratis yang penting diketahui. Kendati terlihat sempurna, pola asuh demokratis lebih cocok diterapkan pada anak-anak yang lebih besar dengan nalar matang. (DN)