Kenali Kecerdasan Visual Spasial pada Anak beserta Ciri-cirinya

Ilustrasi kecerdasan visual spasial pada anak. Foto: congerdesign/Pixabay

Kecerdasan visual spasial pada anak membuat si kecil mampu mengingat wajah, gambar, serta detail tertentu dengan amat baik. Selain itu, anak dengan kecerdasan ini pun memiliki kemampuan yang baik dalam aktivitas fisik seperti olahraga.

Lantas, seperti apa ciri-ciri kecerdasan visual spasial pada anak dan bagaimana cara mengembangkannya?

Ciri dan Cara Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial Anak

Ilustrasi kecerdasan visual spasial pada anak. Foto: thank you for 💙/Pixabay

Anak dengan kecerdasan visual spasial yang tinggi cenderung memiliki kemampuan membuat gambar tiga dimensi dengan detail warna serta garis sempurna. Mereka pun menyukai jenis permainan seperti puzzle, balok, atau lego.

Pemilik kecerdasan ini senang membayangkan suatu hal menggunakan daya khayalnya untuk dituangkan dalam bentuk karya seni dua atau tiga dimensi, demikian uraian dalam situs journal.ikipsiliwangi.ac.id.

Berikut uraian ciri-ciri dan cara mengembangkan kecerdasan visual spasial pada anak:

1. Pengertian Kecerdasan Visual Spasial

Kecerdasan visual spasial adalah kemampuan membayangkan, memahami, mengingat, atau berpikir dalam bentuk visual. Kecerdasan anak tersebut memungkinkan si kecil untuk melakukan modifikasi citra ruang serta tempat.

Dengan kata lain, kemampuan dalam memvisualisasikan suatu obyek dari sudut pandang yang berbeda.

Tak hanya itu, anak dengan kecerdasan visual spasial pun dapat mengingat lukisan, jalan, wajah, serta segala hal yang berhubungan dengan visual.

Beberapa aspek yang menjadi kekuatan dari kecerdasan ini antara lain arah, warna, ruang, garis, bentuk, hingga berbagai obyek tiga dimensi.

2. Ciri-ciri Anak dengan Kecerdasan Visual Spasial

3. Cara Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial

Terdapat berbagai cara untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial antara lain mengajak anak melakukan bermacam aktivitas visual (melukis, mewarnai, atau menggambar).

Beri ruang kepada anak untuk berkreasi dan ajari anak membuat ragam karya seni selain gambar (contohnya origami, kerajinan dari botol plastik, dan sebagainya).

Selanjutnya, anak juga bisa diajari membuat obyek dari lagu yang ia dengar, melatih anak mengerjakan pekerjaan rumah, beri mainan sejenis puzzle atau lego, melakukan permainan interaktif, hingga menonton film animasi.

Kecerdasan visual spasial pada anak penting untuk dikembangkan sehingga bisa menjadi potensi yang berguna untuknya di masa depan. (DN)