Kenali Perbedaan Psikologi Saintek dan Soshum sebelum Memilih Jurusan

Ilustrasi Perbedaan Psikolog Saintek dan Soshum. Sumber: Pexels.com/George Pak

Seseorang yang hendak melanjutkan kuliah ke jurusan psikologi umumnya mencari berbagai informasi tentang jurusan tersebut. Salah satu contoh adalah mencari informasi mengenai perbedaan psikologi saintek dan soshum.

Pencarian tersebut biasanya dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara jurusan psikologi yang berada di rumpun saintek dengan psikologi yang berada di rumpun soshum. Pasalnya, pendidikan Psikologi di Indonesia memang memiliki dua rumpun ilmu.

Perbedaan Psikologi Saintek dan Soshum

Ilustrasi Perbedaan Psikolog Saintek dan Soshum. Sumber: Pexels.com/George Pak

Jurusan psikologi di banyak perguruan tinggi negeri (PTN) biasanya termasuk dalam rumpun soshum (sosial dan humaniora). Namun, ada juga beberapa PTN yang jurusan psikologinya termasuk dalam rumpun saintek (sains dan teknologi).

Contoh PTN dengan jurusan psikologi di rumpun soshum adalah Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga. Adapun contoh PTN dengan jurusan psikologi di rumpun saintek adalah Universitas Padjadjaran dan Universitas Sebelas Maret.

Keberadaan dua rumpun itu tentu membuat orang yang hendak melanjutkan kuliah ke jurusan psikologi bertanya-tanya. Sebenarnya, secara umum, psikologi di setiap rumpun merupakan bidang ilmu yang sama.

Mengutip dari buku Pengantar Psikologi dan Pandangan Al-Qur'an Tentang Psikologi karya Daulay (2014: 14), Bigot, Kohnstamm, dan Palland mengungkapkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari adanya jiwa dan kehidupan jiwa. Jadi, jurusan Psikologi akan mempelajari hal itu.

Namun, terdapat perbedaan psikologi saintek dan soshum. Perbedaan tersebut terletak pada kekuatan kajiannya.

Walaupun ada sedikit perbedaan, jurusan psikologi soshum dan saintek sama-sama akan mempelajari kejiwaan. Bahkan, keduanya akan mempelajari otak manusia yang termasuk kategori ilmu biologi.

Selain perbedaan psikologi saintek dan soshum tersebut, secara umum keduanya sama-sama mempelajari jiwa serta kehidupan jiwa manusia. Jadi, setiap orang dapat memilih jurusan psikologi yang paling sesuai dengan penguasaan serta minat diri. (AA)