Konten dari Pengguna

Kenali Psikologi Orang yang Sering Ngomong Sendiri

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
16 Desember 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi  psikologi orang yang sering ngomong sendiri. Sumber foto : Pixabay/Alexa Fotos
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi psikologi orang yang sering ngomong sendiri. Sumber foto : Pixabay/Alexa Fotos
ADVERTISEMENT
Dari sisi psikologi orang yang sering ngomong sendiri atau self-talk sebenarnya adalah hal yang normal dan bisa bermanfaat untuk kesehatan mental. Namun, jika dilakukan berlebihan atau disertai halusinasi dan delusi, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan mental.
ADVERTISEMENT
Berbicara dengan diri sendiri bisa berfungsi sebagai pengganti keinginan untuk bersosialisasi atau bahkan sebagai cara untuk melakukan afirmasi positif pada diri sendiri.

Kenali Psikologi Orang yang Sering Ngomong Sendiri dan Alasannya

Ilustrasi psikologi orang yang sering ngomong sendiri. Sumber: Unsplash/Melaney Rochester.
Ngomong sendiri atau self-talk bisa membantu seseorang untuk fokus pada sesuatu yang sedang dilakukan. Bahkan jika kebiasaan ini dilakukan oleh anak-anak bisa membantu mereka mengembangkan kemampuan berbahasa.
Dikutip dari buku Bimbingan dan Penyuluhan, Nuzulul Chikmi (2019:14), tehnik self talk sangat membantu dalam mengatasi perasaan kesepian.
Jika ditinjau dari sisi psikologi orang yang sering ngomong sendiri merupakan ekspresi verbal dari posisi internal atau keyakinan, yang berarti mengungkapkan perasaan batin. Orang tersebut juga hanya bermaksud mengarahkan ucapannya pada diri sendiri.
Saat melakukan tugas dengan serangkaian instruksi, self-talk dapat meningkatkan kontrol atas tugas, konsentrasi dan kinerja. Hal ini juga dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah.
ADVERTISEMENT
Bahkan ngomong sendiri bisa membantu tugas pencarian visual. Ketika mencari objek tertentu seperti barang yang bilang, berbicara dengan diri sendiri dapat memberikan pengaruh positif. Mencari sebuah produk di toko sambil melakukan self-talk juga dapat membantu menemukan barang lebih cepat.
Melakukan self-talk selama olahraga dengan cara mengucapkan kalimat yang penuh motivasi ternyata juga dapat meningkatkan performa.
Namun kebiasaan tersebut dapat menjadi pertanda gangguan mental jika dilakukan secara berlebihan. Self-talk yang dilakukan secara negatif bisa merupakan tanda dari depresi, gangguan kecemasan, bipolar, skizofrenia, PTSD atau kecanduan zat tertentu.
Untuk memastikan kondisi tersebut terkait gangguan kejiwaan, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater.
Jika ingin mengurangi kebiasaan berbicara sendiri bisa mencoba untuk membuat jurnal. Atau bisa juga mengalihkan perhatian dengan cara mengunyah permen atau meneguk minuman setiap kali keinginan untuk ngomong sendiri muncul.
ADVERTISEMENT
Setelah mengenali psikologi orang yang sering ngomong sendiri semoga bisa mendapat manfaat dan pemahaman yang baik tentang kebiasaan tersebut. (EA)