Konten dari Pengguna

Kenapa Anak Tengah Selalu Dilupakan? Ini Alasannya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
20 November 2024 17:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kenapa anak tengah selalu dilupakan. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kenapa anak tengah selalu dilupakan. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Banyak orang tidak menyadari bahwa posisi seorang anak dalam keluarga bisa berdampak besar pada kepribadian dan perkembangan emosionalnya. Anak tengah, sering kali berada di antara sorotan bagi si sulung yang diharapkan menjadi teladan dan perhatian yang diberikan pada si bungsu. Namun, kenapa anak tengah selalu dilupakan?
ADVERTISEMENT
Menurut buku Belajar dari Anak-anak Kita: Kumpulan Artikel Parenting, Endah Kusumaningrum, M.Pd. (2021:54), sindrom si anak tengah terjadi karena kurangnya perhatian yang seimbang pada anak-anak yang memiliki saudara sehingga cenderung memunculkan persaingan. Agar hal ini tidak terjadi dan berlanjut, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk masing-masing anak.

Kenali Pola Pengasuhan Kenapa Anak Tengah Selalu Dilupakan

Ilustrasi kenapa anak tengah selalu dilupakan. Sumber: www.unsplash.com
Sebagai anak tengah, umumnya seorang anak merasa berada di posisi yang serba tanggung, tidak seberpengaruh anak sulung namun juga tidak semanja anak bungsu. Itulah kenapa anak tengah selalu dilupakan?
Karena anak tengah berada di antara anak sulung yang biasanya dianggap lebih bertanggung jawab dan anak bungsu sebagai anak yang perlu banyak perhatian.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa alasan yang sering membuat anak tengah merasa kurang diperhatikan atau bahkan "dilupakan" dalam keluarga. Berikut ulasannya.

1. Posisi di Antara Saudara Kandung

Anak tengah berada di antara anak sulung yang biasanya dianggap lebih bertanggung jawab dan anak bungsu yang sering dilihat sebagai anak yang perlu banyak perhatian. Hal ini membuat mereka berada di tengah-tengah dinamika keluarga yang lebih terfokus pada kakak dan adik mereka.

2. Kurangnya Identitas yang Jelas

Anak tengah sering kali tidak memiliki "label" seperti kakak yang bertanggung jawab atau adik yang menggemaskan. Akibatnya, mereka mungkin merasa kurang menonjol atau tidak punya peran spesifik dalam keluarga, sehingga identitas mereka tidak sejelas saudara lainnya.

3. Kurang Mendapat Perhatian Khusus

Anak pertama sering kali menjadi pusat perhatian karena menjadi pengalaman pertama bagi orang tua. Sementara anak bungsu juga kerap mendapat perhatian lebih karena dianggap masih kecil. Anak tengah cenderung menerima perhatian yang kurang spesifik, membuat mereka merasa terabaikan.
ADVERTISEMENT

4. Tuntutan untuk Mandiri

Karena tidak mendapat perhatian sebanyak saudara lainnya, anak tengah biasanya dituntut untuk lebih mandiri. Mereka sering kali belajar untuk mengurus diri sendiri lebih awal, yang bisa membuat mereka merasa kurang diperhatikan oleh orang tua.
Ada efek dari kondisi anak tengah yang disebut Middle Child Syndrome yaitu istilah yang menggambarkan kecenderungan anak tengah untuk merasa diabaikan atau diacuhkan. Anak tengah mungkin merasa harus berusaha lebih keras untuk diperhatikan, sehingga terkadang merasa kurang dihargai dibandingkan saudara lainnya.
Kenapa anak tengah selalu dilupakan? Tenang, tidak semua anak tengah mengalami hal ini. Keluarga yang memberi perhatian seimbang pada setiap anaknya akan membantu anak tengah merasa sama pentingnya dan memiliki tempat yang jelas dalam keluarga.(VAN)
ADVERTISEMENT