Konten dari Pengguna

Kenapa Orang yang Tulus Selalu Gagal dalam Percintaan? Inilah Alasannya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
23 Oktober 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kenapa orang yang tulus selalu gagal dalam percintaan. Sumber: pexels.com/Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kenapa orang yang tulus selalu gagal dalam percintaan. Sumber: pexels.com/Pixabay.
ADVERTISEMENT
Kenapa orang yang tulus selalu gagal dalam percintaan? Fenomena tersebut membuat banyak orang tidak paham mengapa sikap pemaaf dan selalu perhatian tidak mampu membuat seseorang mempertahankan pasangannya.
ADVERTISEMENT
Baik berbalas baik belum tentu terjadi dalam percintaan. Ada beberapa penyebab mengapa ketulusan tidak cukup dalam percintaan.

Kenapa Orang yang Tulus Selalu Gagal dalam Percintaan?

Ilustrasi kenapa orang yang tulus selalu gagal dalam percintaan. Sumber: pexels.com/Cottonbro.
Pasangan yang cantik atau tampan, kaya, pintar dan menerima apa adanya bukan jaminan hubungan langgeng. Banyak yang heran, ketika orang lain susah payah mendapatkan pasangan seperti itu, yang sudah memiliki malah menyia-nyiakannya.
Peristiwa seperti itu membuat masyarakat bertanya, kenapa orang yang tulus selalu gagal dalam percintaan? Banyak yang berpendapat bahwa harta bukanlah segalanya dalam percintaan. Apakah ketulusan juga demikian?
Secara umum, ada beberapa hal yang menyebabkan orang yang tulus selalu gagal dalam percintaan.

1. Persepsi tentang Cinta yang Tulus

Dikutip dari Hening di Kala Bising, Meilina Astariah (2021:58), cinta yang tulus diartikan sebagai cinta yang selalu memberi tanpa mengharapkan kembali. Cinta itu hanya ingin memberi dan tidak mengharapkan apa-apa dari dia.
ADVERTISEMENT
Dengan persepsi seperti itu, seseorang yang mencintai dengan tulus memang tidak mengharapkan apa-apa dari pasangannya karena kebahagiaan yang didapatkannya adalah dengan selalu memberi.

2. Mudah Dimanipulasi

Dengan persepsi seperti di atas, orang-orang yang tulus sering menjadi incaran orang-orang yang berniat tidak baik. Orang yang tulus akan dimanipulasi untuk memenuhi keinginan orang tersebut.
Ketika orang jahat tersebut sudah mendapatkan semuanya maka orang yang mencintainya dengan tulus akan ditinggalkannya.

3. Membosankan

Dalam beberapa hal, ketulusan dapat membosankan. Hubungan percintaan membutuhkan dinamika emosional untuk mempererat ikatan batin.
Orang yang tulus sering tidak menunjukkan kebutuhan emosionalnya karena khawatir membebani pasangannya. Padahal hal itu justru membuat hubungan percintaan terasa datar dan hambar.

4. Banyak Konflik yang Tidak Selesai

Orang yang tulus sering mendahulukan pasangannya dengan mengalah sehingga banyak konflik yang tidak diselesaikan hingga tuntas. Konflik-konflik tersebut dapat menumpuk dan akhirnya membuat pasangan merasa tidak tahan lagi.
ADVERTISEMENT

5. Terlalu Polos Menilai Orang Lain

Orang yang tulus menganggap semua orang baik. Bahkan orang yang jelas-jelas tidak baik pun harus diberi kesempatan untuk menjadi baik, termasuk menjadi pasangannya. Jadi, potensi hubungan gagal sudah ada sejak awal.
Jawaban tentang kenapa orang yang tulus selalu gagal dalam percintaan di atas menunjukkan bahwa karakter baik harus dikelola dengan baik pula. Kebaikan tidak boleh membabi buta. (lus)