Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lupa Menurut Psikologi dan Penyebabnya
18 Desember 2024 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lupa menurut psikologi merupakan fenomena yang menarik untuk dipelajari. Lupa adalah kejadian biasa dalam masyarakat namun penyebabnya sangat beragam.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, lupa merupakan alasan yang sering dipilih karena tidak perlu penjelasan lebih lanjut. Namun, ilmu psikologi dapat menjelaskan banyak hal, terutama tentang penyebabnya.
Lupa Menurut Psikologi
Dikutip dari Knowledge Management: Strategi Mengelola Pengetahuan agar Unggul di Era Disrupsi, Bobby Andre Andhara dan Kawan-kawan (2018:17), arti lupa dalam istilah psikologi adalah kegagalan memanggil informasi.
Proses berjalannya memori pada manusia terdiri dari encoding, storage dan retrieval. Retrieval yang gagal dilakukan menyebabkan apa yang tersimpan dalam storage tidak bisa dikeluarkan. Itulah yang disebut lupa.
Penyebab lupa menurut psikologi ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
1. Merupakan Memori Jangka Pendek
ADVERTISEMENT
Ketidakmampuan mengingat bisa disebabkan oleh memori jangka pendek yang belum atau tidak dimasukkan ke long-term memory. Banyak aktivitas sehari-hari yang tidak terlalu bermakna atau terlalu rutin sehingga menjadi sensory memory.
2. Masuknya Informasi Baru
Dalam teori interference, lupa dapat terjadi bukan karena hilangnya memori, melainkan karena ada informasi baru yang masuk sehingga mengganggu memori lain yang suatu saat akan berusaha diingat.
Contohnya, ketika seseorang akan bicara dengan orang lain tapi tiba-tiba diinterupsi oleh seseorang yang lain lagi sehingga orang pertama lupa apa yang akan disampaikannya kepada orang kedua.
3. Jarang Digunakan
Dalam teori decay diungkapkan bahwa memori yang lama atau jarang dipakai akan pudar. Ketika informasi masuk ada neurochemical yang terbentuk. Seiring dengan waktu, neurochemical tersebut akan perlahan hancur dan memorinya tidak bisa diingat kembali.
ADVERTISEMENT
4. Diusahakan oleh Individu yang Bersangkutan
Kadang, karena terlalu menyakitkan, seseorang dengan sengaja berusaha menghilangkan suatu memori. Ini tepatnya bukan lupa tapi melupakan. Dalam psikologi disebut motivated foregetting.
5. Amnesia
Amnesia adalah kehilangan memori secara medis. Umumnya amnesia disebabkan oleh cedera parah, sakit keras, stres berat atau pengaruh obat yang keras.
Lupa menurut psikologi memiliki banyak dimensi. Meski sering membuat kesal, alasan lupa hanya berarti satu hal dalam masyarakat, yaitu tidak ingat. (lus)