Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Memahami Arti Aggression Menurut Psikologi secara Mendalam
23 Desember 2023 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi aggression adalah, sumber foto: cottonbro studio by pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hjb6q0316kd8tstkrd1f4mfp.jpg)
ADVERTISEMENT
Aggression adalah kondisi psikologi di mana seseorang yang berupa perilaku menyenangkan karena dorongan dari rasa takut dan frustasi. Pada dasarnya, agresi termasuk salah satu fenomena dalam perilaku manusia.
ADVERTISEMENT
Istilah aggression diambil dari kata "agresi" yang berarti perasaan marah atau tindakan kasar. Hal ini diakibatkan adanya kekecewaan atau kegagalan seseorang dalam mencapai tujuan atau kepuasaan terhadap orang atau benda.
Dikutip dari buku Asuhan Keperawatan Jiwa karya Ida Ayu Putri Wulandari, I Putu Gede Yudara Sandra Putra dan I Gusti Ayu Rai Rahayuni, berikut adalah penjelasan lengkap tentang aggression.
Mengenal Aggression Menurut Psikologi
Aggression adalah kondisi psikologi seseorang berupa perilaku yang terjadi karena frustasi atau rasa takut . Ini terjadi karena sebuah hasrat yang menyebabkan rasa takut pada orang lain atau hasrat untuk menunjukkan minat seseorang.
Menurut Goldstein, teori agresi dikategorikan dalam konteks teoritikal dan berasosiasi dengan konsep insting dan dorongan. Teori agresi juga termasuk ke dalam konsep faktor pembelajaran secara sosial.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut konsep insting, agresi hanyalah sebuah manifestasi dari tendensi bawaan untuk berkelahi. Sedangkan konsep dorongan menjelaskan bahwa agresi berasal dari kondisi di mana pembangkit atau dorongan yang direduksi melalui perilaku agresif mengalami peningkatan.
Jika didasarkan pada konsep faktor pembelajaran atau belajar secara sosial, perilaku agresi sebenarnya tidak ditemukan secara eksklusif pada organisasi. Justru perilaku agresi lebih mudah ditemukan dalam tekanan lingkungan.
Konsep agresi ini lebih menekankan pada proses yang bertanggung jawab untuk akuisisi individu (filologis dan psikologis). Bisa juga berupa bentuk perilaku agresif hingga dorongan atau instigation tindakan agresi terbuka pada waktu tertentu serta mempertahankan perilaku agresif.
Penelitian tentang agresi menunjukkan bahwa perilaku kriminal agresi yang berhubungan dengan faktor perilaku kriminal di masa lalu. Agresi juga dapat terjadi karena faktor jenis kelamin, ras, usia, status sosial ekonomi, dan penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, beberapa orang yang mengalami aggression sulit untuk menyadari hal ini ada dalam dirinya. Bahkan, mereka cenderung mengabaikan aggression tanpa mau mencari tahu solusi untuk mengatasinya.
Kesimpulannya, aggression adalah kondisi psikologi seseorang berupa perilaku yang terjadi karena adanya dorongan dari frustasi atau rasa takut. (DSI)