Konten dari Pengguna

Memahami Perbedaan Agorafobia dan Fobia Sosial

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
5 Juli 2023 14:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan agorafobia dan fobia sosial. Sumber foto: pexels/Darya Sannikova
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan agorafobia dan fobia sosial. Sumber foto: pexels/Darya Sannikova
ADVERTISEMENT
Perbedaan agorafobia dan fobia sosial yang signifikan, bisa dilihat dari gejala, penyebab, dan dampaknya pada kehidupan individu.
ADVERTISEMENT
Agorafobia dan fobia sosial adalah dua jenis gangguan kecemasan yang seringkali disalahartikan atau bingung dibedakan satu sama lainnya.
Dalam artikel ini, akan dibahas perbedaan antara agorafobia dan fobia sosial untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kedua gangguan tersebut.

Mengenal Agorafobia dan Fobia Sosial

Ilustrasi perbedaan agorafobia dan fobia sosial. Sumber foto: pexels/Alex Green.
Berikut informasi yang bisa dijadikan referensi untuk mengetahui atau mengenal agorafobia dan fobia sosial.

Agorafobia

Dalam buku Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart yang ditulis oleh Gali Wiscarz Stuart, halaman 172, menjelaskan bahwa agorafobia adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan berlebihan terhadap situasi atau tempat yang membuat individu merasa terjebak, tidak bisa mendapatkan bantuan, atau tidak bisa keluar dengan aman.
Secara khusus, agorafobia seringkali terkait dengan ketakutan meninggalkan tempat yang aman, seperti rumah atau lingkungan yang dikenal, dan berada di tempat-tempat umum atau tempat keramaian.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh situasi yang bisa memicu agorafobia termasuk naik pesawat, menggunakan transportasi umum, berada di pusat perbelanjaan, atau berkerumun di tempat-tempat umum.
Gejala agorafobia mencakup serangan panik, detak jantung yang cepat, pusing, sesak napas, dan perasaan kehilangan kendali.
Individu dengan agorafobia cenderung menghindari situasi yang memicu kecemasan mereka, yang pada akhirnya dapat menghambat kehidupan sehari-hari mereka.
Penyebab agorafobia tidak selalu jelas, tetapi faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman trauma dapat berperan dalam perkembangan gangguan ini.

Fobia Sosial

Fobia sosial, juga dikenal sebagai gangguan kecemasan sosial, adalah kondisi di mana individu merasa cemas, gugup, atau takut berlebihan dalam situasi sosial atau performa di depan orang lain.
Orang dengan fobia sosial cenderung mengalami ketakutan bahwa perilaku atau penampilan mereka akan dievaluasi secara negatif oleh orang lain, sehingga menyebabkan keinginan kuat untuk menghindari situasi sosial tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh situasi yang dapat memicu fobia sosial meliputi berbicara di depan umum, makan atau minum di depan orang banyak, atau berinteraksi dengan orang baru.
Gejala fobia sosial termasuk keringat berlebihan, gemetar, mual, kesulitan berbicara, dan hati yang berdebar kencang. Individu dengan fobia sosial cenderung mengalami ketidaknyamanan yang luar biasa dan berusaha menghindari situasi yang memicu kecemasan mereka.
Fobia sosial dapat mempengaruhi hubungan sosial, pekerjaan, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Penyebab fobia sosial belum sepenuhnya dipahami. Akan tetapi, faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman traumatis dapat berperan dalam perkembangan gangguan ini.

Perbedaan Agorafobia dan Fobia Sosial

Meskipun agorafobia dan fobia sosial memiliki beberapa persamaan, ada perbedaan penting yang membedakan keduanya.
ADVERTISEMENT

1. Situasi yang Memicu Ketakutan

Agorafobia terkait dengan ketakutan meninggalkan tempat yang aman atau situasi yang dianggap berbahaya. Sementara fobia sosial berhubungan dengan ketakutan terhadap situasi sosial dan performa di depan orang lain.

2. Lingkup Ketakutan

Agorafobia berkaitan dengan tempat atau ruang fisik, sedangkan fobia sosial berkaitan dengan interaksi sosial dan evaluasi orang lain.

3. Jenis Gejala

Gejala agorafobia lebih cenderung berhubungan dengan kecemasan fisik seperti serangan panik. Sedangkan fobia sosial cenderung lebih berkaitan dengan gejala sosial seperti keringat berlebihan atau kesulitan berbicara.

4. Tingkat Keberhasilan Menghindari Ketakutan

Individu dengan agorafobia cenderung sulit sepenuhnya menghindari situasi yang memicu kecemasan mereka, karena ada beberapa situasi yang harus dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, individu dengan fobia sosial dapat lebih berhasil menghindari situasi sosial tertentu, meskipun hal ini dapat mempengaruhi kehidupan sosial mereka.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, meskipun agorafobia dan fobia sosial berhubungan dengan kecemasan sosial, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal situasi yang memicu ketakutan, gejala yang terkait, dan tingkat keberhasilan dalam menghindari ketakutan. (DAI)