Konten dari Pengguna

Memahami Thinking Introvert beserta Karakteristiknya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
13 Juli 2023 22:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Thinking Introvert (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Thinking Introvert (Unsplash)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Thinking introvert adalah salah satu jenis kepribadian introvert. Hal tersebut tentunya menarik untuk dipahami bersama.
ADVERTISEMENT
Penting untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki keunikan dan karakteristiknya masing-masing. Salah satu tipe kepribadian yang sering kali terabaikan adalah introvert.
Lantas, apa arti dan karakteristik thinking introvert? Simak artikel berikut.

Arti dan Karakteristik Thinking Introvert

Ilustrasi Thinking Introvert (Unsplash)
Dalam buku Beneath the Mask: An Introduction to Theories of Personality karya J.A Hadfield, tipe thinking introvert (rasional) adalah kepribadian yang cenderung mengabaikan kepraktisan kehidupan sehari-hari.
Thinking introvert juga dapat diartikan sebagai kepribadian yang berbasis kecerdasan logika. Penilaiannya tampak dingin, tidak fleksibel, dan tegas.
Karena itu, kepribadian thinking introvert berhubungan jauh lebih sedikit dengan objek eksternal daripada subjek (dirinya sendiri). Berikut adalah beberapa karakter penting dalam kepribadian thinking introvert:

1. Reflektif dan Dalam

Salah satu karakteristik yang umum ditemukan pada individu introvert adalah kemampuannya untuk merenung dan berpikir secara mendalam. Pada dasarnya, mereka menggunakan pemikiran introvertif untuk menggali kedalaman dalam diri mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Mereka juga cenderung memproses informasi secara dalam dan membutuhkan waktu untuk memahami dan mengasimilasi gagasan baru sebelum berbagi dengan orang lain.

2. Energi dari Dalam

Berbeda dengan ekstrover yang mendapatkan energi dari interaksi sosial, introvert cenderung mendapatkan energi dari waktu yang dihabiskan sendirian.
Seseorang dengan kepribadian introvert akan merasa terisi ulang energinya dan memperoleh ketenangan dengan menjalani kegiatan sendiri, seperti membaca, menulis, atau merenung.
Hal tersebut bukan berarti individu tersebut tidak mampu bersosialisasi, tetapi mereka membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi ulang energinya.

3. Kualitas dalam Hubungan

Meskipun introvert lebih memilih waktu sendiri, mereka mampu membentuk hubungan yang mendalam dan bermakna dengan orang lain. Namun, mereka cenderung memiliki sedikit teman yang dekat dan setia daripada jaringan sosial yang besar.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, keintiman dan kualitas dalam hubungan menjadi fokus para introvert dan mereka sering kali memilih untuk memiliki sedikit hubungan yang signifikan daripada banyak hubungan yang dangkal.

4. Kepekaan Terhadap Lingkungan

Sebagai akibat dari cara mereka memproses informasi, introvert cenderung sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka sering kali mengamati dengan saksama sebelum berbicara atau bertindak.
Sensitivitas ini membantunya merasakan nuansa dan situasi yang lebih dalam serta membuatnya lebih cenderung menjadi pendengar yang baik dan pengamat yang terperinci.
Memahami thinking introvert dan karakteristiknya adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan menerima semua tipe kepribadian.
Introvert memiliki kualitas unik yang dapat memberikan perspektif yang berharga dalam dunia yang terus berubah. Penting bagi kita untuk menghargai kebutuhannya akan waktu sendiri dan memberikan kesempatan kepadanya untuk berkontribusi dengan caranya sendiri.
ADVERTISEMENT