Konten dari Pengguna

Mengenal Bullying Verbal, Contoh, dan Dampaknya bagi Korban

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
16 Mei 2023 23:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto ilustrasi: bullying verbal, sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Foto ilustrasi: bullying verbal, sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Bullying verbal adalah jenis perundungan yang memakai kata-kata tidak menyenangkan untuk mengintimidasi atau menyakiti korbannya. Bullying jenis ini dianggap lebih berbahaya dari bullying fisik.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kesehatan Mental (Teori dan Penerapan), alasan bullying verbal dinilai lebih berbahaya dari bullying fisik karena bullying ini akan menghancurkan harga diri dan citra diri korban.
Kata-kata menyakitkan yang ditujukan untuk korban bisa membekas di hati dalam waktu yang lama.

Contoh Bullying Verbal

Foto ilustrasi: bullying verbal, sumber: Pexels
Dikutip dari situs psychology.binus.ac.id, bullying verbal bisa terjadi di mana saja, seperti lingkungan keluarga atau bahkan sekolah. Berikut ini penjelasan contoh bullying verbal:

1. Lingkungan Keluarga

Anggota keluarga memiliki potensi tinggi untuk melakukan bullying verbal. Biasanya hal ini dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Mungkin sebagian orang tua tidak sadar bahwa ucapannya termasuk tindakan bully kepada anak.
Contoh bullying verbal di lingkungan keluarga, antara lain melabeli anak dengan perilaku negatif, meremehkan anak jika tidak bisa melakukan sesuatu, atau memarahi anak tanpa alasan ketika kondisi orang tua sedang lelah.
ADVERTISEMENT

2. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah dianggap aman karena tempat mengenyam pendidikan. Namun, di sini juga bisa menjadi lokasi bullying verbal.
Contoh bullying verbal di sekolah, antara lain adanya sebagian guru yang masih menerapkan kata-kata kasar atau merendahkan jika ada murid yang tidak pintar, teman sekelas yang menghujat teman lainnya yang dianggap lemah, atau kakak kelas yang merendahkan adik kelasnya karena merasa paling senior.

Dampak Bullying Verbal

Foto ilustrasi: bullying verbal, sumber: Pexels
Tak seperti dampak bullying fisik yang dengan mudah terlihat dari luka pada fisik korban, dampak bullying verbal dinilai sulit untuk dideteksi tanda-tandanya karena tidak melukai fisik secara langsung.
Bullying verbal lebih menyakiti sisi psikologis dan mental korban. Hal ini dapat teringat sepanjang hidupnya sehingga membuat korban tidak memiliki kepercayaan diri karena teringat hinaan yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
Yang membuat dampaknya semakin parah adalah korban biasanya tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi korban sehingga mereka menganggap dirinya buruk seperti hinaan orang-orang kepadanya.
Jika bullying verbal terjadi di masa kanak-kanak atau remaja, kemungkinan korban akan menjadi pelaku bullying verbal saat mereka dewasa. (Tp)