Mengenal Istilah Ghosting, Bahasa Gaul yang Populer di Media Sosial

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
15 Maret 2023 21:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ghosting. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ghosting. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa sebenarnya arti dari istilah ghosting yang sering terdengar di kalangan anak muda? Yuk pahami dalam artikel berikut.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Hidup Itu Bergerak dijelaskan bahwa ghosting sering digunakan untuk menyebut perilaku seseorang yang tiba-tiba menghilang padahal masih berada dalam suatu hubungan. Istilah ini ramai digunakan sejak tahun 2020.

Apa Sebenarnya Ghosting Itu?

Ilustrasi Ghosting. Sumber: Pixabay
Ghosting berasal dari kata dasar dalam bahasa Inggris, yaitu ghost yang berarti hantu. Sifat hantu yang tidak tampak tapi ada. Maka dari itu secara bahasa, ghosting diartikan tiba-tiba menghilang.
Penjelasan ghosting secara istilah adalah mengenai sikap seseorang yang mendekati orang lain namun tiba-tiba menghilang tanpa ada penjelasan.
Ghosting dapat terjadi dalam hubungan apapun, baik pekerjaan, persahabatan, bisnis, rumah tangga, maupun kerja kelompok.

Penyebab Ghosting

Meski dapat terjadi di berbagai hubungan, namun ghosting lebih sering digunakan anak muda dalam lingkup hubungan asmara.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai alasan mengapa seseorang melakukan ghosting, yaitu

1. Tidak Ingin Menyakiti

Seseorang dapat melakukan ghosting dengan alasan yang baik, yaitu tidak ingin menyakiti pasangannya. Saat ia merasa tidak menyukai sesuatu dari pasangannya dan ingin menghindari pertanyaan, ghosting menjadi solusinya.
Meski alasannya baik, namun sikap yang diambil salah karena hanya akan menimbulkan tanda tanya dan luka pada pasangan.

2. Memiliki Pilihan Lain

Saat ini, untuk mendapatkan pasangan sangat mudah dan bisa melalui berbagai cara. Maka dari itu, tak jarang orang melakukan ghosting karena lebih memilih pilihannya yang lain.
Mereka merasa terlalu lelah atau malas untuk mengatakan alasan tidak melanjutkan hubungan. Maka dari itu ghosting digunakan sebagai cara mengakhiri hubungan.

Dampak Ghosting

Seseorang yang menjadi korban ghosting dapat mengalami dampak yang buruk pada kesehatan mental mereka. Pertama, mereka akan merasa kebingungan karena pasangan yang menghilang tanpa adanya kejelasan.
ADVERTISEMENT
Kedua, merasa bersalah. Korban ghosting tak jarang justru menyalahkan diri mereka sendiri. Mereka akan larut dalam pikiran mengenai apa yang telah mereka perbuat sehingga ditinggal oleh pasangan.
Ketiga, korban ghosting merasakan sakit hati. Bahkan, rasa sakit tersebut dapat menyerupai sakit fisik. Mereka akan enggan melakukan apapun dan tidak selera makan.
Nah itu dia berbagai penjelasan mengenai ghosting. Mendapat perlakuan ghosting tentu sangat tidak nyaman, maka dari itu jangan lakukan ya! (LAU)