Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Jenis-Jenis Peran dalam Bullying yang Membahayakan
19 Maret 2023 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kamu pasti tahu bahwa hingga saat ini kasus bullying akan terus terjadi bahkan menjadi semakin parah. Namun, apakah kamu tahu bahwa ternyata ada peran dalam bullying tersebut yang sangat membahayakan.
ADVERTISEMENT
Bullying sendiri terjadi karena proses komunikasi yang cenderung kurang baik antar individu. Bullying bisa dilakukan baik secara individu, maupun kelompok dengan perannya masing-masing.
Apakah kamu penasaran dengan peran dalam hal pembullyan tersebut? Jika iya langsung saja simak penjelasan berikut ini hingga selesai.
Peran dalam Bullying yang Membahayakan
Berdasarkan Buku Cyberbullying & Body Shaming karya Karyanti, M.Pd. , Aminudin, S.Pd., dan Ngalimun, M.Pd. Berikut ini terdapat jenis-jenis peran dalam bullying yang jarang orang tahu padahal membahayakan.
1. Bully
Bully merupakan seorang anak yang dikategorikan sebagai pelaku dan pemimpin. Ia akan aktif terlibat dan berinisiatif dalam peristiwa bullying sebagai pelaku.
Seorang pelaku tentunya memiliki peran yang begitu kejam pada saat kejadian pembullyan. Bahkan bisa saja ia akan membully seseorang tanpa ampun.
ADVERTISEMENT
2. Assistance Bully
Perlu kamu tahu bahwa assistance bully merupakan anak yang aktif terlibat dalam peristiwa bullying. Namun, anak ini akan lebih bergantung atau mengikuti perintah dari bully.
3. Reinforcer
Ketiga ada peran reinforcer yang merupakan anak yang ikut menyaksikan, menertawakan victim, memprovokasi bully. Bahkan reinforcer ini juga akan mengajak anak lain untuk menonton maupun ikut aktif dalam pembullyan tersebut.
4. Victim
Victim sendiri termasuk anak yang dibully dan posisinya cukup mengenaskan. Peran yang satu ini tentu saja membuat anak harus siap menerima tindak kejahatan berupa pembullyan.
5. Defender
Selanjutnya ada defender, ini merupakan anak yang berusaha membela hingga membantu victim dalam kasus pembullyan. Bahkan tidak jarang defender juga bisa menjadi victim karena terlalu sering membantu maupun membela.
ADVERTISEMENT
6. Outsider
Peran yang terakhir ada peran outsider yang merupakan seorang anak yang mengetahui adanya tidak bullying. Namun peran ini jauh lebih parah, karena anak tersebut tidak mau melakukan apapun dan seolah-olah tidak perduli dengan kasus bully tersebut.
Sekarang Anda sudah tahu apa saja peran dalam bullying maupun cyberbullying yang sangat membahayakan. Sudah seharusnya tindakan pembullyan ini mendapatkan teguran tegas agar tidak semakin menjadi-jadi. (DSI)