Konten dari Pengguna

Mengenal Manic Phase yang Dialami Para Penderita Bipolar

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
28 November 2023 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi manic phase. Sumber: juan mendez/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manic phase. Sumber: juan mendez/pexels.com
ADVERTISEMENT
Manic phase adalah gejala yang umum terjadi pada penderita bipolar. Tanda-tanda fase mania atau manik adalah ketika penderita bipolar mengalami periode suasana hati yang sangat bahagia, bersemangat, tetapi juga mudah tersinggung selama kurang lebih satu minggu.
ADVERTISEMENT
Hawken, Harkness, Lazowski, dan Summers dalam The Manic Phase of Bipolar Disorder Significantly Impairs Theory of Mind Decoding, mengungkapkan bahwa fase manik ini membuat penderita bipolar merasakan peningkatan mood secara tidak wajar.
Untuk lebih memahami seputar manic phase, baca artikel ini sampai selesai.

Apa itu Manic Phase?

Ilustrasi manic phase. Sumber: Andrea Piacquadio/pexels.com
Fase manik atau manic phase adalah kondisi ketika seseorang mengalami peningkatan suasana hati secara berlebihan. Hal ini kerap dialami oleh para penderita bipolar.
Peningkatan suasana hati ini bukan hanya membuat penderitanya merasakan bahagia belaka, tetapi juga sangat berenergi, menunjukkan perilaku berlebihan, mudah terdistraksi, sering merasa terganggu, hingga pikiran berkelebat.
Pada penderita gangguan mental bipolar, umumnya setelah mengalami manic phase, mereka juga akan mengalami periode depresi, yaitu fase ketika seseorang memiliki semangat rendah dan sedih berlebihan.
ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Manic Phase

Pada dasarnya, seseorang yang mengalami manic phase akan menunjukkan beberapa gejala. Adapun perilaku umum yang dialami penderita bipolar saat mengalami manic phase adalah:

1. Sulit Tidur

Salah satu ciri-ciri manic phase adalah penderitanya cenderung kesulitan tidur di malam hari. Hal itu membuat seseorang mudah terbangun di tengah tidur, tetapi energinya tidak kunjung habis.
Dalam kondisi yang lebih parah, penderita manic phase juga bisa mengalami insomnia atau tidak tidur selama beberapa hari tanpa merasa kelelahan.

2. Peningkatan Rasa Percaya Diri

Gejala fase mania selanjutnya adalah seseorang memiliki kepercayaan diri yang meningkat. Hal ini membuat penderitanya memiliki banyak ide dan berusaha untuk mewujudkannya.
Bukan hanya itu, peningkatan kepercayaan dirinya ini juga kerap membuat seseorang memiliki pemikiran muluk-muluk tanpa memikirkan detailnya secara matang.
ADVERTISEMENT

3. Melakukan Berbagai Aktivitas Sekaligus

Ciri-ciri manic phase berikutnya adalah penderitanya bisa melakukan berbagai aktivitas sekaligus dan memiliki minat berinteraksi sosial yang tinggi.
Misalnya dengan menghubungi seseorang tanpa memperhatikan waktu dan melakukan sejumlah pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

4. Mudah Teralihkan

Meskipun penderita fase mania ini bisa melakukan berbagai aktivitas sekaligus, tetapi dirinya cenderung mudah teralihkan. Hal itu membuatnya sulit untuk fokus, termasuk dalam suatu percakapan.

5. Bicara Cepat

Ciri-ciri manic phase yang terakhir adalah berbicara terlalu cepat. Perilaku ini membuat lawan bicaranya kesulitan untuk memahaminya. Pasalnya, pengidap manic phase akan berbicara tanpa henti.
Selain itu, penderita fase manik juga akan menunjukkan berbagai tingkah laku dramatis, permainan kata-kata, hingga lelucon kepada lawan bicaranya.
Demikian sederet informasi seputar manic phase dan ciri-cirinya. [ENF]
ADVERTISEMENT