Konten dari Pengguna

Mengenal Metode Self Directed Learning dalam Kegiatan Belajar

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
15 September 2023 22:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi self directed leraning. Sumber foto: pexels/Tima Miroshnichenko.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi self directed leraning. Sumber foto: pexels/Tima Miroshnichenko.
ADVERTISEMENT
Metode self directed learning dalam kegiatan belajar muncul sebagai solusi inovatif yang memungkinkan individu untuk terus belajar dan berkembang, meskipun dalam situasi yang tidak biasa.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui lebih dalam tentang metode self directed learning, simak secara lengkap dan detail di sini.

Apa itu Self-Directed Learning (SDL)?

Ilustrasi metode self directed learning. Sumber foto: pexels/Artem Podrez.
Menurut Dolmans dan Harsono yang dikutip dalam buku Metode Pembelajaran Student Center, dijelaskan bahwa dalam pembelajaran mandiri atau self directed learning, mahasiswa atau siswa berperan aktif dalam merencanakan, memantau, dan mengevaluasi proses belajar.
Secara esensial, SDL adalah metode belajar mandiri yang menempatkan individu sebagai agen utama dalam proses pembelajaran.
Pemahaman sederhananya, siswa harus memiliki proaktivitas tinggi, inisiatif yang kuat, dan semangat untuk terus belajar.
Kemampuan ini menjadi kunci utama individu dalam menghadapi tantangan-tantangan yang muncul.

Proses Pembelajaran SDL

Proses pembelajaran SDL dapat diuraikan menjadi beberapa tahap, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Perencanaan

Tahap pertama adalah perencanaan (planning), pada tahap ini individu diberikan arahan untuk merencanakan aktivitas belajarnya.
Mereka menentukan waktu dan tempat yang sesuai untuk belajar, merumuskan tujuan pembelajaran, serta mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan. Hal ini menciptakan dasar yang kuat untuk pembelajaran yang efektif.

2.Monitor

Tahap berikutnya adalah monitoring, di mana individu mengawasi dan mengevaluasi perkembangan pembelajarannya. Pada tahap ini siswa dapat menilai pencapaian pembelajaran atau kemampuan dirinya selama proses belajar.
Selain itu, monitoring juga mencakup kemampuan untuk mengatasi hambatan atau tantangan yang muncul selama proses pembelajaran.

3. Evaluasi

Tahap evaluasi adalah langkah terakhir dalam SDL. Pada tahap ini, individu mengevaluasi pemahaman dan pengetahuan yang telah diperoleh.
Feedback dari orangtua, guru, atau mentor sangat berharga dalam membantu individu memperbaiki pemahamannya. Evaluasi juga menciptakan kesempatan untuk mengintegrasikan pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, SDL adalah pembelajaran bersifat fleksibel namun tetap berfokus pada perencanaan, monitoring, dan evaluasi.
Hal tersebut memberikan makna bahwa individu memiliki kendali penuh atas pembelajaran mereka, tetapi juga dapat mencari bantuan dan dukungan dari mentor, guru, teman, atau orang yang dianggap paham ketika diperlukan.
Dalam era New Normal yang penuh dengan tantangan, SDL menjadi alat yang sangat berharga untuk mengembangkan ketrampilan belajar mandiri. Kemampuan ini tidak hanya relevan untuk siswa dan mahasiswa, tetapi juga bagi semua individu yang ingin terus berkembang, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi. (DAI)