Konten dari Pengguna

Mengenal Operant Conditioning sebagai Metode Pembelajaran

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
15 Oktober 2023 19:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Operant Conditioning. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Operant Conditioning. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Operant conditioning adalah metode pembelajaran dengan memberi hadiah atau sanksi sesuai perilaku yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Teori-teori Belajar dalam Pendidikan, operant conditioning adalah salah satu jenis pengondisian dalam pembelajaran asosiasi. Pembelajaran asosiasif sendiri adalah pembelajaran yang muncul saat sebuah hubungan dibuat menghubungkan dua peristiwa.
Lantas, bagaimana pengertian lengkap dari operant conditioning beserta komponen yang ada di dalamnya?

Mengenal Operant Conditioning

Ilustrasi Operant Conditioning. Sumber: Unsplash
Operant conditioning merupakan metode pembelajaran dengan memberi hadiah dan hukuman sebagai konsekuensi dari perilaku tertentu. Teori yang dikembangkan B.F Skinner ini juga sering dikenal dengan istilah teori Skinner.
Sebenarnya, operant conditioning dapat diterapkan pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari, misalnya kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan menerapkan teori ini, bisa membuat pelajar berperilaku baik hingga terbiasa melakukannya.

Komponen Operant Conditioning

Dalam operant conditioning terdapat dua komponen yang penting untuk dipahami, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Reinforcement

Komponen operant conditioning yang pertama adalah reinforcement yaitu segala hal yang bisa menguatkan sebuah perilaku. Reinforcement sendiri dapat bersifat positif atau negatif.
Pada reinforcement positif, terdapat suatu hal yang akan menghasilkan maupun menguatkan perilaku positif. Contohnya, apabila seseorang bekerja dengan baik, persahaan akan memberi pujian dan bonus upah.
Sedangkan, reinforcement negatif merupakan hal yang dilakukan dengan tujuan menghentikan tujuan negatif. Contohnya, memberi camilan pada anak yang tengah berteriak di keramaian supaya menjadi tenang dan diam.

2. Punishment

Berkebalikan dengan reinforcement, punishment merupakan suatu hal yang dilakukan untuk mengurangi suatu perilaku. Punishment terbagi menjadi dua yaitu punishment positif dan negatif.
Punishment positif merupakan usaha untuk mengurangi perilaku dengan cara melemahkan respons. Misalnya menghukum anak dengan cara memukul ringan karena ia melakukan suatu hal kurang baik.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, punishment negatif dilakukan dengan cara menjauhkan benda maupun hal lain yang memicu perilaku negatif. Misalnya, melarang anak memainkan gadget apabila ia bersikap buruk di hadapan umum.
Itulah sekilas pembahasan mengenai operant conditioning dan komponen di dalamnya.(LAU)